Dua Warisan Nilai KH Abdullah Said, Apa Itu?
“Para santri awal Hidayatullah dibekali dengan satu keyakinan yang tinggi bahwa ‘jual beli’ dengan Allah pasti melahirkan pendampingan, penjagaan hingga pertolongan Allah”
“Para santri awal Hidayatullah dibekali dengan satu keyakinan yang tinggi bahwa ‘jual beli’ dengan Allah pasti melahirkan pendampingan, penjagaan hingga pertolongan Allah”
Apalagi kalau bicara shalat tahajud. KH Abdullah Said bisa dari jam 00.00 sampai menjelang Shubuh alias jam 04.00.
“Dulu, banyak statemen beliau yang tidak terekam, sehingga kepada Ustadz Hasyim beda, ustadz yang lain beda pula, hingga beberapa statemen itu kita rasa agak aneh pada masa itu, seperti contoh itu, beliau mengatakan, “Ibu kota negara nanti akan pindah ke Balikpapan.”
“Beliau (KH Abdullah Said) memang menekankan tentang pelaksanaan ibadah, beliau itu tidak main-main dengan santri kalau soal ibadah”
Kemana pun KH Abdullah Said ceramah, Ustadz Hasan mengaku selalu hadir. “Akhirnya, sering saya tidak masuk kuliah hanya untuk mendengarkan ceramah Ustadz Abdullah Said”
“Ini adalah prestasi yang sangat luar biasa karena menjadi duta di tingkat nasional tidaklah muda”
Semangat itu terus berkobar sejak bangun tidur sampai menjelang tidur lagi. Maju terus pantang mundur. Jika Abdullah Said memerintahkan sesuatu, maka pasti akan dilaksanakan semaksimal mungkin. Termasuk ketika mendadak harus ceramah menggantikannya.
“Barangkali kita suatu saat harus mundur, demi menuju kemenangan. Ya kita mundur saja, daripada maju tapi berujung pada kekalahan.”
Karena belum faham medan, maka beberapa hari kemudian Suwardhany hilang kontak dan keberadaannya tidak bisa dilacak. Hasan Ibrahim kemudian ditugaskan oleh Abdullah Said untuk mencari-carinya. Namun karena beratnya medan dakwah, justru akhirnya Hasan Ibrahim “hilang” juga.
“Kita boleh kagum dengan kita lihat sekarang, cabang Hidayatullah ada di mana-mana. Tapi kita harus tahu, hal itu tidak akan terwujud dengan santai-santai saja.”
More