”Mahasiswa Semester Akhir Mestinya Paling Bahagia & Taat”
Mungkin terasa berat, bahkan melelahkan. Tapi, bukankah perjuangan itu yang membuat gelar dan pengalaman di kampus ini terasa lebih bermakna?
Membangun Miniatur Peradaban Islam
Mungkin terasa berat, bahkan melelahkan. Tapi, bukankah perjuangan itu yang membuat gelar dan pengalaman di kampus ini terasa lebih bermakna?
Oleh: Anggun Damayanti* Ummulqurahidayatullah.id | “JIKA kamu bisa menjadi sebutir pasir dalam bingkai peradaban, jadilah sebutir pasir itu”. Kata-kata ini pernah saya dengar kurang lebih 5 tahun lalu. Apa maknanya? Kita harus mengambil peran dalam mewujudkan peradaban Islam kembali. Bagaimana caranya. Tentu banyak hal yang dapat kita lakukan sebagai seorang yang beriman, misalnya menggunakan waktu-waktu luang untuk terus belajar, serta menambah ketaqwaan dengan mengikuti kajian. Karena pondasi pertama sebuah peradaban adalah memperbanyak ilmu. Misalnya kita punya kemampuan untuk menulis, maka gunakan kesempatan untuk menuliskan hal-hal baik. Kita punya kemampuan dalam fisik, maka kita gunakan untuk membantu dalam amal shaleh apapun itu. Kita punya kelebihan dalam harta, maka gunakan harta kita sebagai bekal membangun peradaban. Tebar Kebaikan di Medsos Membangun peradaban tidak harus eksis di mimbar. Dengan adanya kemajuan teknologi sekarang memudahkan segala aktivitas manusia....
Ummulqurahidayatullah.id | TEH Dini, sapaan akrab wanita muda itu. Ia menyodorkan bungkusan makanan dengan tali segel yang telah kupesan melalui WhatsApp. “Maaf ya, Kak, agak kemaleman soalnya tadi baru digoreng,” ujarnya. Tanpa basa basi, segera kusodorkan beberapa lembar Rupiah untuk menukar dengan jajanan yang sedang trending belakangan di status Whatsapp-ku. “Wah makasih ya, Kak, gak sabar nyobain (risolnya)!” Segera kupanggil seluruh anggota keluarga yang masih bangun. Karena dari dua jam lalu kabar tentang risol viral ini sudah kugaungkan, ada yang telah menanti-nanti sedari tadi. Akhirnya, tak perlu waktu lama untuk membuat si risol ludes tanpa sisa. “The Wonder Muslimah” Teh Dini tampaknya layak dijuluki “The Wonder Muslimah”. Pasalnya, “Muslimah luar biasa” itu mempunyai binaan Rumah Qur’an di daerah Tirta Deli, Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Ia juga punya hobi membaca, masak, dan...
“Biar hujan, saya tetap ke masjid. Saya tahu betapa besar keutamaan dan pahala bagi orang yang menjaga shalatnya. Saya yakin sekali bahwa Allah akan membalas setiap usaha yang kita lakukan untuk menjaga ibadah”
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
Sampai rumah, aku langsung menuju dapur, mengambil peralatan masak. Aku masih tetap diam, mencoba menahan emosi dan omelan.
Ada istilah yang mungkin sering disampaikan oleh petugas KUA dalam sesi pembinaan calon pengantin, yaitu “9 dan 1, 1 dan 9”.
Rumah itu sangat alamiah. Berhadapan dengan turunan jalan, atapnya bersebelahan dengan jalanan setapak di atas. Mungkin tingginya tak lebih dari 6 meter.
Allah berfirman, “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberikan rezekinya.” (QS. Hud: 6)
Kami akan pergi membawa sejuta harapan dan cita-cita untuk menyebarkan dakwah Islam ini ke seluruh pelosok negeri.
More
[LENSA GUTEM] Berbunga-bunga di Pernikahan 58 Kader Hidayatullah
September 7, 2021
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru Muhammaddarrasullah!
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya