Haru! Detik-detik Ust Ismail Ali Wafat dalam Perjalanan Dakwah di Pedalaman
Tampak tubuh Ustadz Ismail Ali dibaringkan di anjungan kayu tersebut.
Membangun Miniatur Peradaban Islam
Tampak tubuh Ustadz Ismail Ali dibaringkan di anjungan kayu tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, ia tidak pernah memperlihatkan rasa canggung saat berinteraksi dengan siapa pun, baik anak-anak maupun orang dewasa.
“Ustadz Rahmat adalah guru legendaris dari Gunung Tembak. Guru yang ketika melihat murid tidak punya buku, beliau membelikan buku catatan”
“Program ini telah memberikan saya pengetahuan dan keterampilan yang saya perlukan untuk berdakwah. Saya merasa siap untuk membagikan ilmu yang telah saya dapatkan”
“Terus kami siapa yang mengajari tentang Islam lagi? Siapa yang mengajari kami bahasa Arab lagi? Siapa yang mau menyimak bacaan (Al-Qur’an) kami.”
Para mualaf kecil ini ditampung pihak pengelola dalam bangunan sederhana dan sangat ala kadarnya. Tidak sedikit orang tua mereka masih beragama Katolik atau Protestan.
“Syiarkan ke umat bahwa da’i-da’i Hidayatullah memberi cahaya di Titik Nol Nusantara”
“Alhamdulillah, ada sedikit insiden”
“Nakalnya itu ya berenang di empang, tidak masuk sekolah. Apalagi memang waku itu tidak ada (bangunan) sekolah…”
“Meski dengan segala keterbatasan, Hidayatullah terus melakukan ekspansi dakwah di seluruh Nusantara, termasuk di wilayah Papua ini”
More
[LENSA GUTEM] Berbunga-bunga di Pernikahan 58 Kader Hidayatullah
September 7, 2021
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru Muhammaddarrasullah!
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya