Tagged: Gunung Tembak

Begini Ciri Kader Hidayatullah yang Tangguh Didikan KH Abdullah Said 0

Begini Ciri Kader Hidayatullah yang Tangguh Didikan KH Abdullah Said

Ummulqurahidayatullah.id– Dalam rangkaian acara Silaturahim Syawal 1446 H di Pesantren Hidayatullah Balikpapan, salah satu momen paling berkesan adalah sesi talk show bersama tokoh senior Hidayatullah, Ustadz Abdul Latief Usman. Dengan gaya tutur ringkas namun tegas, Ustadz Abdul Latief membagikan pesan mendalam tentang pola perkaderan ala KH Abdullah Said, Pendiri Hidayatullah, yang terus relevan hingga hari ini.   “Ustadz Abdullah Said dalam mengkader kami itu sangat serius, tidak mengenal cuaca, waktu, dan tempat. Kami dipersiapkan untuk menjadi kader yang tangguh. Salah satunya, ibadah harus kuat. Bekerja juga harus kuat. Dan berdoa pun harus kuat,” ungkap Ustadz Abdul Latief dengan gayanya yang khas, Sabtu, 13 Syawal 1446 H (12/4/2025). Lebih lanjut, ia menekankan bahwa seorang kader Hidayatullah dituntut untuk memberikan yang terbaik dalam setiap aspek kehidupan. “Kalau ditanya soal kader Hidayatullah, bekerja 100%, ibadah 100%, dan bermuamalah...

Silaturahim Syawal Diyakini Kunci Umur Panjang & Rezeki Melimpah 0

Silaturahim Syawal Diyakini Kunci Umur Panjang & Rezeki Melimpah

Ummulqurahidayatullah.id– Silaturahim Syawal di Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur digelar dengan semangat persaudaraan yang mendalam, Jumat-Ahad, 12-14 Syawal 1446 H (11-13/4/2025). Acara tahunan ini tidak hanya menjadi ajang bertemu, tetapi juga pengingat akan pentingnya menjaga tali ukhuwah sebagai sumber keberkahan hidup.   Ustadz Amin Mahmud, salah seorang tokoh senior Hidayatullah, yang juga Ketua Dewan Pembina Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan, menegaskan bahwa silaturahim memiliki manfaat luar biasa dalam kehidupan.  “Paling tidak ada 7 hingga 10 manfaat besar dari silaturahmi,” ujarnya dalam tausiyahnya pada acara Silaturahim Syawal 1446 H di Masjid Ar-Riyadh, Gunung Tembak, Sabtu (12/4/2025) pagi. Salah satunya adalah rahasia panjang umur dan melimpahnya rezeki.   Ustadz Amin Mahmud pun berbagi kisah inspiratif saat bertugas di Palembang. Saat itu, ia diberi nasihat untuk sering bersilaturahim. “Nanti akan dapat rezeki,” katanya mengulang pesan tersebut....

Pra Silatwal Hidayatullah di Gutem, Dr Arfan Sampaikan Refleksi Ramadhan 1446, Simak Pengakuannya 0

Pra Silatwal Hidayatullah di Gutem, Dr Arfan Sampaikan Refleksi Ramadhan 1446, Simak Pengakuannya

Ummulqurahidayatullah.id– Ketua Departemen Sumber Daya Insani (SDI) DPP Hidayatullah, Ustadz Dr Arfan AU menyampaikan refleksi Ramadhan di Masjid Ar-Riyadh Ponpes Hidayatullah Gunung Tembak (Gutem), Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis, 11 Syawal 1446 H (10/4/2025). Refleksi Ramadhan ini merupakan rangkaian kegiatan pra Silaturahim Syawal (Silatwal) 1446 H Hidayatullah. Dalam refleksi yang dilaksanakan setelah shalat shubuh itu, ustadz yang juga salah satu dosen STIS Hidayatullah ini merasa sangat senang menjalani Ramadhan 1446 H lalu. Ia mengaku, di tengah kesibukannya tetap mampu maksimal dalam beribadah di bulan Ramadhan. “Saya merasakan ibadah saya satu sisi meningkat, tidak berkumpul keluarga jadi bisa lebih maksimal ibadah. Dari melaksanakan tarawih saya bisa melaksanakan dengan full,” ujarnya di hadapan ratusan jamaah shalat shubuh.  Begitu pula tahajud dapat dilakukan selama Ramadhan. Meskipun tentu ada perbedaan waktu pelaksanaan antara di Balikpapan dengan di Depok, domisili...

Lika-liku Lebaran di Gutem: Begini Perasaan Santri Putri yang Tidak Pulkam 0

Lika-liku Lebaran di Gutem: Begini Perasaan Santri Putri yang Tidak Pulkam

Ummulqurahidayatullah.id | GEMA takbir bersahut-sahutan memenuhi langit Gunung Tembak, Balikpapan, pertanda hari kemenangan tiba. Hilal telah tampak, menandakan bahwa bulan Ramadhan 1446 H telah berakhir. Namun, di balik sukacita menyambut Idul Fitri, ada rindu yang kami tahan, ada air mata yang kami sembunyikan. Kami, anak-anak rantau yang memilih untuk tidak mudik alias pulkam (pulang kampung), mencoba menghidupkan suasana Ramadhan dan Idul Fitri di Masjid Nurul Mukhlisin, masjid khusus putri. Aku memperhatikan satu per satu wajah teman-temanku. Senyum tetap terbit di bibir mereka, tetapi aku tahu, di dalam hati, ada kerinduan yang menggebu. Rindu rumah, rindu keluarga, rindu kebersamaan di meja makan saat sahur dan berbuka. Di tengah obrolan ringan, salah seorang teman bertanya kepadaku. “Kamu nggak pulang, Si?” “Nggak,” jawabku singkat. “Yah, kamu nggak birrul walidain dong?” lanjutnya, seakan-akan menganggap kepulangan adalah satu-satunya bentuk...