Cerita Dakwah Hidayatullah di Kalimantan Selatan
GUNUNG TEMBAK- Di antara tradisi warga Pesantren Hidayatullah UmmulQura Gunung Tembak adalah berbagi spirit lewat mimbar masjid setiap selesai shalat magrib. Biasanya, kegiatan bakda magrib ini diisi oleh para asatidzah atau para pembina Pesantren Hidayatullah UmmulQura. Namun pada kesempatan Silaturrahim Syawwal 1442H baru-baru ini, kesempatan berceramah di mimbar Masjid Ar-Riyadh Gunung Tembak diberikan kepada para tamu Silaturrahim Syawwal. Di antara yang mengisi ceramah tersebut adalah Ustadz Dzulkifli Manshur Salbu, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Kalimantan Selatan. Pada kesempatan itu juga Ustadz Dzulkifli melaporkan bagaimana dinamika bertugas dakwah di Kalsel. Dalam dakwahnya, jurus-jurus dan trik dakwah yang diberikan para Ustadz di Gunung Tembak pun diterapkan di Kalsel. “Di sana itu kebiasaan atau adatnya ketika khutbah adalah sambil membawa teks, kemudian sorban ditaruh di kepala, maa syaa Allah hal itu harus saya lakukan,” tutur putra...
masyaAllah betul itu ust, keluarga memang harus dibina dengan baik
tetap tabah ust, semoga beliau di beri tempat yg paling baik disisinya
Sama yg saya rasakan, istri ku meninggal 7 agustus 22, detik ini rindu sekali
masyaAllah, bang bashori kah ini?
semoga kita semua yg tertimpa musibah di kuatkan ust serta diberi kesabaran oleh sang pemilik segalanya