Tagged: Suara Hidayatullah
Majalah ini secara resmi dilahirkan pada bulan Mei tahun 1988. Tercatat, edisi perdana (01) Majalah Suara Hidayatullah terbit pada 10 Mei 1988 dengan headline utama “Islam Kaffah dari mana Memulainya”.
“Saya tidak pernah baca kecuali baca semua biar iklan-iklannya juga saya baca semua”
Pada sesi tanya jawab, salah seorang peserta mengajukan pertanyaan bagaimana mengatasi rasa malas membaca media online.
“Pelatihan ini kami adakan salah satu tujuannya dalam rangka persiapan menyambut Ramadhan 1444H sekaligus persiapan Silatnas Hidayatullah 2023”
Ustadz Akbar juga menyampaikan bahwa jurnalistik atau pers sangat memberi pengaruh terhadap perkembangan dunia.
“Santri-santri putri kita itu bagus-bagus tulisannya, dulu itu sering malahan tulisannya mahasiswa STIS putri kita naikkan ke majalah (Suara Hidayatullah), dan bahkan ada juga yang menerjemahkan kitab-kitab bahasa Arab”
Assalamualaikum..Aku ditinggal istriku 9bln lalu.aku sangat rindu sekali meskipun dalam mimpi. Dan 3 anakku .aku tanjakan apakah pernah mimpi ketemu…
Dakwah Hidayatullah di Papua terlalu eksklusif hanya menyasar pendatang sejak dulu. Indikatornya jelas, semua pondok pesantrennya tidak punya santri asli…
istri n anak kembali 01 02 2023.. ampuni sgla d0sa2 istri q ya Allah. n buat para laki2 yg ditinggal…
Hal yg sama saya rasakan pada istri yg telah meninggal hampir 2 tahun lalu, rindu ini sangat sering, terkadang tanpa…
kalau uda khatam arbainnya di halaqoh mestinya tdk terjadi yg sperti ini