Pembimbing dan Pengurus YPPH di Gunung Tembak Setorkan Hafalan Al-Qur’an Bersanad
GUNUNG TEMBAK– Usia yang sudah sepuh bukan penghalang untuk terus belajar. Begitulah di antara keteladanan dari para pembimbing di Pondok Pesantren Hidayatullah UmmulQura, Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Mereka, para ustadz yang telah berusia 60 sampai 70-an tahun ke atas itu, selama ini rutin membaca dan mempelajari Al-Qur’an. Di antaranya bahkan ikut serta dalam kegiatan belajar Al-Qur’an lewat Lembaga Pendidikan Qur’an (LPQ) Gunung Tembak Bersanad.
Pada Rabu, 13 Rabiul Awwal 1443H (20/10/2021), para ustadz yang juga merupakan Dewan Pembina dan Dewan Pengawas Hidayatullah Balikpapan itu, menyetorkan hafalan Al-Qur’an mereka dalam kegiatan sima’an juz 30 di Gedung WKP, Kantor YPPH Balikpapan.
Sejumlah penguji yang merupakan asatidz pemegang sanad didaulat untuk menyimak bacaan para pembimbing tersebut.
Selain para pembimbing, kegiatan yang berlangsung bakda Subuh ini juga diikuti para Pengurus Harian YPPH Balikpapan, mulai dari Ketua Yayasan, Sekretaris, Bendahara, Ketua Bidang I, Ketua Bidang II, Ketua Bidang III, dan pengurus lainnya. Mereka selama ini memang rutin berhalaqah LPQ setiap Rabu pagi.
“(Ini) ujian sima’an juz 30 sekali duduk pengurus harian dan pembimbing,” ujar Sekretaris YPPH Balikpapan Ustadz Abul A’la Maududi kepada Media Center Ummulqura (MCU) Hidayatullah, Rabu pagi.
Baca juga: Teladan Ustadz Mannandring: Usia Boleh Sepuh, Semangat Belajar Qur’an Selalu “Muda”
Para pembimbing dan pengurus harian tampak serius menyetorkan hafalan mereka. Mereka dibagi-bagi ke sejumlah penguji. Di antara pengujinya adalah Ustadz Baharun Musaddad Lc, pemegang sejumlah riwayat bacaan Al-Qur’an yang juga jebolan Hidayatullah Balikpapan dan alumnus Universitas Islam Madinah.
Kegiatan ini berlangsung di sejumlah titik di gedung WKP secara terpencar, mulai dari ruang rapat, ruang VIP, hingga di pelataran serba guna.
Untuk diketahui, sebelum setor hafalan sekali duduk, sebelumnya para pembimbing dan pengurus harian telah mengikuti kelas tahsin tilawah atau perbaikan bacaan al-Qur’an lebih dahulu.
“Alhamdulillah, rata-rata nilainya jayyid jiddan dan juga jayyid. Artinya hafalan relatif lancar dan tidak banyak terdapat banyak kesalahan,” ucap Baharun, mewakili tim penguji memberikan penilaian.
“Kami masih menunggu nilai resmi dari tim penguji. Kalau dianggap lulus, berarti lanjut ke tahsin dan tahfizh juz 29 insyaAllah,” pungkas Maududi, mewakili pengurus YPPH.* (SKR/MAS/MCU)
Baca juga: Meneladani Kesederhanaan Bunda Aida “Khirid”
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru Muhammaddarrasullah!
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya