Teladan Ustadz Mannandring: Usia Boleh Sepuh, Semangat Belajar Qur’an Selalu “Muda”

Ustadz Mannandring AG. [Foto: Muh. Abdus Syakur/MCU]

GUNUNG TEMBAK– Meski usianya sudah 74 tahun, tapi Ustadz Mannandring Abdul Ghanie, Pembina Pondok Pesantren Hidayatullah Ummul Qura Gunung Tembak ini, tak kenal lelah dalam belajar. Kakek dari 19 cucu dan bapak dari 14 anak ini bersemangat untuk mempelajari al-Qur’an sehingga patut diteladani.

Kisahnya terungkap pada acara halaqah perdana Lembaga Pendidikan al-Qur’an (LPQ) Bersanad di Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur, tak lama menjelang Ramadhan 1442 H.

Ketertarikan Mannandring, panggilan akrabnya, untuk belajar di LPQ itu bermula saat ia mendengar bacaan al-Qur’an anaknya, Ahmad Syakir, yang juga menjabat sebagai Ketua LPQ. “Bacaannya bagus, menyentuh,” katanya pada acara halaqah di Masjid ar-Riyadh, Gunung Tembak, beberapa waktu lalu.

Di LPQ kalau diberi peringkat, “Beliau itu peserta terbaik,” kata seorang pengajar LPQ kepada Majalah Suara Hidayatullah.

Ustadz Mannandaring tak sungkan belajar dari para gurunya yang rata-rata anak muda. Bahkan saking menggebu-gebu semangatnya belajar. Setiap hari Rabu, misalnya, pria asal Sinjai ini harus belajar sampai “dobel-dobel”.

Diawali dari setelah Shubuh, dengan mengikuti pembelajaran tahsin al-Qur’an di Masjid ar-Riyadh bersama sang imam, Baharun Musaddad. Lalu, belajar tahsin di halaqah bersama Direktur Ma’had Tahfihz Ahlushshuffah, Hamudi. Berikutnya ia kembali mengikuti tahsin di kantor yayasan Hidayatullah Ummul Qura mulai dari jam sembilan pagi sampai selesai.

Apakah sudah selesai? Belum. Selepas Ashar, ia lanjut tahsin di masjid bersama Ketua Pendidikan Ulama Zuama Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah Gunung Tembak, Muhammad Dinul Haq.

Apa motivasinya sampai semangat begitu? Rupanya, membersamai al-Qur’an itu membuat hidupnya tenang. “Tidak ada itu rasanya yang menarik selain daripada al-Qur’an,” pungkasnya. MasyaAllah…* (Muh. Abdus Syakur)

Sumber: Hidayatullah.com

You may also like...

1 Response

  1. October 21, 2021

    […] Baca juga: Teladan Ustadz Mannandring: Usia Boleh Sepuh, Semangat Belajar Qur’an Selalu “Muda” […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *