Suasana Sakral & Semarak Iktikaf di Masjid Ar-Riyadh Hidayatullah Gutem

Suasana tahajjud berjamaah saat pelaksanaan iktikaf di Masjid Ar-Riyadh Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Jumat (14/04/2023) dinihari.* [Foto: SKR/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id– Pelaksanaan iktikaf 10 hari terakhir Ramadhan 1444H di Masjid Ar-Riyadh, Kampus Induk Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak (Gutem), Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, berlangsung sakral dan semarak.

Kesakralan iktikaf terutama tersaji saat pelaksanaan shalat berjamaah, mulai dari shalat fardhu hingga shalat tarawih dan tahajjud.

Selama masa iktikaf, pelaksanaan tahajud dimajukan waktunya. “Mulai pukul 02.00 (WITA),” ujar salah seorang panitia iktikaf Masjid Ar-Riyadh, Ustadz Abdan Syakur, Kamis, 22 Ramadhan 1444H (13/04/2023).

Meskipun waktu tahajjud dimulai lebih cepat, namun selesainya tetap kurang lebih sama dengan malam-malam sebelumnya, yaitu sekitar pukul 04.00 WITA.

Durasi tahajjud pada masa iktikaf ini memang lebih panjang karena ada tambahan doa qunut pada rakaat terakhir witir.

Berdasarkan rekaman waktu yang dicatat tim Media Ramadhan Hidayatullah – Media Center Ummulqura (MCU) Hidayatullah, sang imam tahajjud, Ustadz Muhammad Baharun Musaddad, membaca doa qunut selama sekitar 15 menit.

Jumat, 23 Ramadhan 1444H (14/04/2023) dinihari, menjadi waktu yang banyak dinantikan kaum Muslimin untuk memburu lailatul qadar. Sebab, dua waktu istimewa berkumpul pada satu malam; malam Jumat dan malam ganjil.

Tak heran, Jumat itu pelaksanaan iktikaf di Masjid Ar-Riyadh lebih semarak dibanding dua malam sebelumnya.

Dalam pantauan media ini pada Kamis malam (13/04/2023), 23 Ramadhan, hingga jelang pergantian waktu, suasana Masjid Ar-Riyadh tetap hidup dengan kegiatan ibadah. Kebanyakan orang memang memilih tidur lebih cepat. Tapi sebagian lainnya ada yang tetap melek untuk beribadah. Mulai dari membaca Al-Qur’an, berdzikir,  hingga shalat sunnah.

Peserta iktikaf tersebut ada yang terdaftar resmi, biasanya ikut 10 hari penuh, ada juga yang tidak mendaftarkan diri (biasanya iktikaf di masjid setiap malam saja).

Anak-anak Bikin Tambah Hidup

Tak cuma orang dewasa. Iktikaf di Masjid Ar-Riyadh juga diikuti oleh ratusan santri termasuk dari MI RM Putra dan kaum Muslimah.

Memang, Panitia Ramadhan 1444H Hidayatullah Balikpapan memberi kesempatan anak-anak untuk turut serta meramaikan Masjid Ar-Riyadh pada iktikaf kali ini. Bahkan mereka difasilitasi dengan sejumlah kegiatan khusus.

“Bismillahirrahmanirrahim. Asatidzah para orang tua kader sekalian. Mohon doa in sya Allah selama sisa Ramadhan adik-adik kita (anak warga semua jenjang baik yang sekolah di dalam Balikpapan maupun di luar kota) difasilitasi untuk kebersamaan mereka dalam rangka memaksimalkan ibadah Ramadhan dengan Halaqah Qur’an dan kegiatan seru lainnya.

Maka dari itu, kami mohon bantuan bagi bapak/ibu yang punya anak untuk mengarahkan hadir di masjid setiap waktu dan mengikuti halaqah setiap subuh dan bakda zuhur di bagian belakang,” ujar salah seorang panitia Ramadhan, Ustadz Muzhirul Haq, Kamis (13/04/2023).

Kehadiran anak-anak di Masjid Ar-Riyadh menambah semarak kegiatan iktikaf. Riuh rendah suara mereka membaca Al-Qur’an, berdzikir, bermain, bergurau, dan sebagainya, membuat masjid semakin hidup.

Apalagi, kalau panitia Ramadhan sudah menyinggung-nyinggung soal tunjangan hari raya (THR).

“Anak-anak, mau THR?” misalnya, tanya Ustadz Muzhirul Haq dari atas mimbar pada Jumat (14/04/2023) shubuh.

Sontak para santri cilik menjawab tegas, “MAU!” nyaris berbarengan.* (SKR/MCU)

Tonton: Terjadi ‘Keributan’ Tengah Malam di Kampus Induk Hidayatullah, Warga Keluar Rumah

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *