Kajian Parenting Mushida, Ustadz Fauzil Adhim Mewanti-wanti soal Anak

Kajian Parenting Muslimat Hidayatullah (Mushida) Balikpapan yang diisi oleh Ustadz Fauzil Adhim di Gunung Tembak, Balikpapan (14/6/2024).* [Foto: Itha/Mushida/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id– Beberapa waktu lalu, Muslimat Hidayatullah (Mushida) Balikpapan kedatangan tamu istimewa, Ustadz Fauzil Adhim.

Pakar parenting dan penulis buku-buku best seller ini menyapa ummahat dengan taujih-taujihnya yang menyentuh jiwa. Bertempat di Gedung STIS Hidayatullah Putri, Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan.

Ustadz Fauzil Adhim mengisi kajian parenting yang dihadiri oleh para mahasiswi dan seluruh ummahat di lingkungan Kampus Induk Hidayatullah.

Dalam taujihnya (14/6/2024) itu, ia menyampaikan materi dengan tema “Penerapan Penguatan Pendidikan Karakter”.

Ustadz Fauzil Adhim menegaskan, hak pertama anak dari ayahnya adalah dipilihkan ibu yang baik. Sebab peran ibu dalam pendidikan anak amatlah besar. Seorang anak bisa rusak dari pintu ibu, bisa karena fitnah syahwat, bisa juga karena fitnah syubhat.

Di tengah materinya, Ustadz Fauzil Adhim melemparkan pertanyaan kepada hadirin.

“Apakah terhadap anak kita harus positive thinking (berpikir positif, red)?” ujarnya dengan suara khas menggelegar.

Mendengar banyak peserta yang serentak menjawab “Yaaa!”, Ustadz Fauzil Adhim membacakan firman Allah dalam Al-Qur’an Surat At-Taghabun ayat 14:

“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Ustadz Fauzil Adhim menegaskan, Allah memerintahkan kepada kita untuk berhati-hati terhadap anak.

“Orang tua seringkali positive thinking terhadap apa yang dilakukan anak, masih toleransi jika yang dilakukan masih ada manfaatnya, padahal dalam mendidik bukan berbicara bermanfaat atau tidak, tapi yang harus diperhatikan adalah benar atau salah, halal atau haram menurut Allah,” jelasnya disambut anggukan peserta.

Hadiri merasakan manfaat begitu banyak mengikuti kajian parenting itu.

“Masya Allah, daging semua isinya, masih mau rasanya mendengar tapi waktu sudah habis” ujar Ummu Abdullah, salah seorang hadirin.* (Itha/Mushida/MCU)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *