Santri Senior Optimistis Kader-kader Hidayatullah Tersebar Seantero Dunia
Ummulqurahidayatullah.id– Para dai bukan berarti tidak butuh nasihat, sebab mereka juga manusia biasa. Oleh karena itu, salah satu tradisi di Hidayatullah adalah saling memberikan nasihat kepada siapa saja.
Di antaranya, setiap bakda Maghrib di Masjid Ar-Riyadh Kampus Induk Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kaltim, diadakan kajian taklim dan penyampaian tausyiah oleh ustadz-ustadz yang terjadwal.
Ustadz Baharuddin Ismail, misalnya, salah seorang murabbi halaqah diniyah Ponpes Hidayatullah Gunung Tembak, yang diamanahkan memberi tausyiah di mimbar Masjid Ar-Riyadh, Sabtu (03/12/2022) bakda Maghrib.
Dalam ceramah singkat sekitar 30 menit itu, Ustadz Bahar, demikian dikenal, menguatkan bahwa umat senantiasa menunggu kehadiran para dai Hidayatullah.
Sehingga, para dai harus siap tampil di depan umat, dengan memperlihatkan akhlak yang baik.
Dewan Murabbi Wilayah Hidayatullah Kalimantan Selatan dan Tengah ini juga mengatakan, keberhasilan tugas dakwah bukanlah keberhasilan pribadi saja. Tapi, di baliknya ada misi agama.
Ia juga berpesan, tingkatkan terus keimanan, agar yang dijalani di Hidayatullah tidak menjadi beban. Juga agar para dai dan warga Hidayatullah tidak jadi penakut atau pengecut.
Panjang lebar, kader senior yang nyantri sejak awal tahun 1980-an ini pun berpesan:
Berbuatlah kebaikan walaupun seberat zarrah. Jangan mengeluh menghadapi kehidupan.
Tak lupa pesan kebangsaan juga disampaikannya, sekaligus meneguhkan spirit perjuangan Islam.
“Sekali merdeka, tetap merdeka. Sekali berjuang, tetap berjuang,” tegasnya dengan nada yang khas.
Ia juga mengajak untuk mendoakan saudara-saudara kita agar istiqamah dalam kebaikan.
“Kita rugi kalau ada kerja bakti kita tidak datang,” tambah ustadz yang masih kerabat dekat Pendiri Hidayatullah, KH Abdullah Said Rahimahullah ini.
Menurutnya, situasi sekarang mulai berpihak kepada Islam. Di Amerika Serikat, misalnya, banyak orang masuk Islam.
“Nanti kader-kader Hidayatullah tersebar ke seluruh dunia, insya Allah!” ungkapnya mantap penuh keyakinan.
Katanya juga:
Masa yang akan datang memerlukan lingkungan yang islami.
Kita menyambut kebangkitan Islam. Semoga anak cucu-cucu kami nanti mereka yang berjuang mengambil bagian di manapun berada.
“Hari demi hari Hidayatullah ini sudah semakin tekun,” katanya.
Ustadz Bahar juga mengingatkan segenap warga Hidayatullah agar terus menguatkan persatuan, baik secara internal maupun eksternal.
“Silaturahim kepada siapa saja, kita tidak pilih-pilih,” tegasnya.
Kita, katanya, tidak persoalkan perbedaan. Kita tidak anti kritik, kita tidak anti nasihat.
“Itu adalah sikap dan mental orang-orang Hidayatullah,” tegasnya.* (SKR/MCU)
Baca juga: Meneguhkan Jati Diri Kader Hidayatullah Kaltim Lewat DMW
Perlu dilengkapi lagi Kegiatan2 organisasi yang membersamai silatnas, seperti yang kami dengar ada kegiatan Mushida, GPH, SAR, dan lain sebagainya.…
Ya Allah, beberapa kali bermimpi bertemu istri yang sudah meninggal. Salah satu amalan yang pernah disampaikan oleh Ulama, dengan dzikir…
habis sudah airmataku saking kangen istriku yg meninggal kena covid 2th yg lalu makin lama semakin teringat.udah berdoa tp ttp…
Sudah 8 blm saya ditinggal pergi istri tercinta karena sakit tumor, saya sangat merindukannya, bahkan saya masih merasa bersalah karena…
Saya pun begitu, rasa rindu ini tidak pernah hilang, apalagi istri saya meninggalkan saya dalam perjalanan pulang dari Ternate ke…