Antara Kelapa dan Mujahadah
Ummulqurahidayatullah.id | SORE itu, saya dan beberapa orang pengasuh santriwati berkumpul di kampus putri Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan.
Mengisi waktu liburan, kami berinisiatif mengambil buah kelapa yang ada di depan asrama.
Namun pohon kepala itu sangat tinggi, “ibarat gedung pencakar langit”.
Karena keterbatasan fisik sebagai wanita, beberapa kali upaya kami gagal untuk mendapatkan buah kelapa. Rasanya hampir frustasi.
Hingga akhirnya, atas izin Allah, kami pun berhasil mendapatkan beberapa buah kelapa. Walau cuma dapat sedikit, tapi tetap disyukuri dan dinikmati Bersama.
“Maa Sya Allah, kuasa Allah yang menciptakan buah kelapa sehingga kita bisa menikmati rasa ini,” ujar salah seorang teman sambil mencicipi buah yang penuh manfaat itu.
Tadabbur singkat kawan ini menjadi perenungan saya.
Bagaimana satu pohon kelapa menghasilkan air kelapa yang menjadi obat bagi yang meminumnya.
Tidak hanya itu, batang dan daun kelapa juga banyak memberikan manfaat bagi manusia.
Kita juga bisa melihat, bagaimana pohon kelapa tetap kokoh meskipun diterpa angin yang besar. Semakin tinggi pohon kelapa, maka semakin kuat juga angin menerpanya. Kelapa tak perlu membenci angin. Karena kehadiran angin itu juga bagian dari proses perkembangbiakan kelapa.
Sore hari itu menjadi pelajaran berharga tersendiri bagi saya dalam menjalani hidup. Mulai dari upaya mengambil buah kelapa, hingga kokohnya pohon kelapa diterpa angin yang kencang.
Terkadang, banyak hal yang membuat kita merasa putus asa karena diterpa ujian yang Allah berikan.
Padahal, ujian itu merupakan bagian dari proses bagi kita untuk mewujudkan keinginan. Lewat ujian itulah, kita terus bermujahadah.
Sampai kemudian, kita kelak bisa menjadi manusia yang memiliki banyak guna dan manfaat untuk orang lain. Melebihi segudang manfaat kelapa.* (Anggun Damayanti/MCU)
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru Muhammaddarrasullah!
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya