“Anda Punya Kenalan untuk Konsultasi Keluarga?” Jawabannya Menohok…
Ummulqurahidayatullah.id | SUATU hari di sebuah rumah tangga kecil yang penuh dengan kesederhanaan, aktifitas berjalan apa adanya. Tidak ada keromantisan yang dibuat-buat, semua berjalan datar-datar saja.
Jika banyak orang sering mengunggah kegiatan spesialnya bersama keluarga di media sosial, pasangan ini justru sering terlupa untuk mengabadikan momen-momen seperti itu, apalagi memperlihatkannya ke publik.
Kalau saja ada barometer romantisisme, mungkin pasangan ini hanya berada di kisaran 20 dari 1-100. Malah tak jarang anak-anak mereka sering menilai perdebatan sepasang kekasih ini sebagai pertengkaran. Padahal jika bisa dijelaskan, bisa jadi itu salah satu love language mereka.
Pernah ada satu kejadian dimana keduanya saling memasang gap dalam komunikasi. Alasannya sepele tapi menumpuk. Hingga tak terasa tumpukan itu sudah hampir menutupi ruang-ruang di antara keduanya. Si suami dengan sifat logika egonya dan si istri dengan emosionalnya.
Salah satu di antara mereka habis-habisan menguras pikiran dan hatinya, untuk membersihkan emosi negatif, namun tak kunjung habis.
Apalah daya pikiran dan hati jika tak diungkapkan, ia akan memakan seluruh energi positif dan meredupkan fitrah bergantung manusia pada Allah. Seakan-akan, ia mampu menahan sekuat hatinya. Namun semakin kuat ia genggam ruang-ruang positif di sekitarnya, semakin tinggi hempasan ombak dan gelombang. Hingga hampir menenggelamkan perahu kesabaran.
Hidayah
Sampai suatu hari ia mulai mencari pertolongan keluar. Ia mulai menelusuri kontak WhatsApp-nya. Ia yakin bahwa Allah tidak akan membiarkan hatinya berada dalam kegundahan tak berkesudahan. Matanya pun tertuju pada satu nama yang terbilang cukup cendekiawan, agamis, dan memiliki banyak koneksi orang orang hebat.
Hanya satu kalimat yang jemarinya ketik: “Apakah anda memiliki kenalan untuk konsultasi keluarga?”
Balasan orang itu tak terduga: “Suami anda!“.
Jleb! Hatinya seakan tertohok, bersamaan dengan datangnya hidayah Allah.
Selama ini, tak pernah terbetik dengan jalan keluar yang satu itu. Padahal pengakuannya ia sering saja mendengar kajian bahkan teori dalam rumah tangga.
Bibit masalahnya tak lain dan tak bukan adalah komunikasi antar keduanya. Salah satunya juga didominasi oleh sifat perasaan wanita yang ingin lelakinya peka dengan ‘pesannya’ melalui gestur dan nada bicara. Namun tak mudah bagi lelaki memahami itu. Akhirnya hanya menjadi keluhan yang tak berujung.
Esok harinya, wajah wanita itu lebih ceria dan hangat daripada hari sebelumnya. Telah ia dapatkan harapan sesuai dengan solusi paling akurat sepanjang masa, yakni firman Allah dalam surah al An’am ayat 48:
فَمَنْ آمَنَ وَأَصْلَحَ فَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ
“Barangsiapa beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.“
Tak lupa ia ikhlaskan hatinya untuk memaafkan segala kekhilafan pasangannya yang telah lalu, sebagaimana firman Allah dalam surah Asy Syura ayat 40:
فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ
“Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya dari Allah.”
Memang benar, banyak sekali onak dan duri dalam rumah tangga. Tapi jangan luput juga dari kebaikan pasangan yang sudah sejauh ini menjadi nakhoda dalam pelayaran panjang keluarga.
Ada istilah yang mungkin sering disampaikan oleh petugas KUA dalam sesi pembinaan calon pengantin, yaitu “9 dan 1, 1 dan 9”. Bahwa jika ada 9 kekurangan pasangan, kita harus senantiasa mengingat bahwa ada 1 kebaikan dari dirinya. Sebaliknya, jika ada 1 kekurangan pasangan, hal yang selalu kita ingat bahwa masih ada 9 kebaikan dari pasangan kita.
Inilah yang membuat bahtera rumah tangga selalu seimbang, jadi tidak ada kesan antara pasangan bak air dan minyak, terpisah. Justru bagai matahari dan bumi yang saling melengkapi.* (Rifqiyati Hudayani/MCU)
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru Muhammaddarrasullah!
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya