Shaf Shalat di Masjid Ar-Riyadh Dimundurkan, Sampai Kapan? Ini Penjelasannya

Suasana shalat maghrib berjamaah di Masjid Ar-Riyadh, di Kampus Induk Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat malam, 19 Rabiul Awwal 1444H (14/10/2022).* [Foto: SKR/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id– Percepatan pembangunan Masjid Ar-Riyadh di Gunung Tembak, Balikpapan bukan isapan jempol. Panitia Pembangunan Masjid Ar-Riyadh mengebut penyelesaian masjid bersejarah Hidayatullah tersebut.

Hal itu, misalnya, ditandai dengan dimundurkannnya shaf shalat berjamaah di Masjid Ar-Riyadh. Tadinya, shaf shalat berada persis di belakangan mihrab masjid (sisi barat bangunan). Kini, shaf shalat digeser jauh ke belakang hampir mendekati ujung timur bangunan masjid.

Pantauan Media Center @UmmulquraHidayatullah (MCU), perpindahan shaf itu mulai dilakukan sejak Jumat malam, 19 Rabiul Awwal 1444H (14/10/2022) saat pelaksanaan shalat maghrib berjamaah.

Sampai kapan posisi shaf di situ?

“Sampai (pembangunan) masjid dianggap selesai,” jawab salah seorang panitia pembangunan Masjid Ar-Riyadh, Ustadz Masykur, saat ditanya MCU di Kampus Induk Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat malam itu.

Itu artinya, penggeseran shaf shalat berjamaah ini dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan. Namun begitu, penyelesaian pembangunan masjid itu ditargetkan sebelum pelaksanaan Silatnas Hidayatullah yang rencananya digelar November 2023.

Haji Sujaib, Bendahara Umum Panitia Pembangunan Nasional Masjid Ar-Riyadh, secara terpisah menjelaskan bahwa penggeseran shaf tersebut supaya pelaksanaan ibadah tidak terganggu oleh pembangunan. Terutama debu dan puing-puing material.

Saat ini, jelasnya, proyek yang sedang berjalan yaitu pemasangan batu-bata sebagai pagar pada lantai dua dan tiga. Pemasangan pagar itu sebagian persis berada di atas tempat shalat berjamaah selama ini.

Setelah itu, menyusul pekerjaan-pekerjaan lainnya yang telah antre untuk dituntaskan. Sehingga, pemindahan shaf shalat di masjid itu ada kemungkinan hingga menjelang Silatnas Hidayatullah 2023.

“Bisa jadi (begitu),” ujar H Sujaib saat bincang-bincang ringan dengan MCU di Masjid Ar-Riyadh usai shalat isya berjamaah, Jumat.

Tapi, ia menambahkan, tidak menutup kemungkinan ada pengaturan teknis lainnya terkait posisi shaf shalat berjamaah di Masjid Ar-Riyadh pada masa-masa percepatan pembangunan tersebut. Hal itu sifatnya kondisional.

Penegasan Pemimpin Umum

Sebelumnya, Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammad kembali menegaskan pentingnya mengebut pembangunan Masjid Ar-Riyadh di Kampus Induk Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak.

Percepatan pembangunan masjid bersejarah Hidayatullah itu, jelasnya, perlu dilakukan sebagai persiapan menyambut acara Silaturahim Nasional 2023.

Bahkan, Pemimpin Umum mewanti-wanti, kalau pembangunan Masjid Ar-Riyadh tak kunjung selesai, bisa saja Silatnas ditunda.

“Enda usah ada silatnas kalau enda selesai ini Masjid (Ar-Riyadh),” ujarnya saat menghadiri rapat perdana Panitia Silatnas Hidayatullah 2023 di Gunung Tembak, Senin (03/10/2022).

Baca juga: Pemimpin Umum: Tak Usah Ada Silatnas Jika Tak Selesai Pembangunan Masjid Ar-Riyadh

Penegasan itu juga disampaikan Pemimpin Umum dalam berbagai kesempatan lainnya di Gunung Tembak.

Dalam rapat Panitia Pembangunan Masjid Ar-Riyadh di Kantor YPPH Balikpapan, Gunung Tembak, Selasa (04/10/2022) Ustadz Abdurrahman menyampaikan sejumlah hal penting untuk dikebut.

Di antaranya, pertama, katanya, terkait dengan keselamatan di sisi pinggir bangunan lantai dua ke atas yang dianggap rawan. Sehingga pagar-pagar yang ada harus diperkuat.

Kedua, terkait dinding masjid yang harus aman dari hujan. “(Saat ini) basah seluruh masjid kalau musim hujan dan ada angin,” ujarnya, Selasa (04/10/2022).

Begitu pula-pula hal-hal lain terkait Masjid Ar-Riyadh yang ia tegaskan harus segera diselesaikan sebelum Silatnas 2023.

Namun demikian, Pemimpin Umum menjelaskan bahwa bukan berarti pembangunan Masjid Ar-Riyadh harus sudah selesai 100 persen baru Silatnas Hidayatullah 2023 digelar.

Menurut Pemimpin Umum, setidaknya hal-hal penting yang disebutkan di atas sudah tuntas. Jangan sampai, misalnya, pada saat Silatnas 2023, kondisi Masjid Ar-Riyadh masih seperti sekarang yang dinilai banyak bengkalai.

“Bahwa yang dimaksud “masjid selesai” adalah kondusif untuk menampung puluhan ribu peserta Silatnas. Sebab masjid adalah sentral kegiatan Silatnas 2023 nanti. Jadi bukan selesai sampai final secara keseluruhan. Sebab itu masih menghabiskan dana puluhan miliar,” ujar Haji Sujaib, Bendahara Umum Panitia Pembangunan Nasional Masjid Ar-Riyadh, menerangkan arahan Pemimpin Umum.* (SKR/MCU)

Baca juga: Sukseskan Silatnas, Pemimpin Umum Gerakkan Infaq Masjid Ar-Riyadh Setiap Hari

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *