Sepucuk Surat KH Abdullah Said dan Silatnas Hidayatullah
Ummulqurahidayatullah.id– Sudah pernah baca surat tulisan tangan Allahuyarham KH Abdullah Said, Pendiri Hidayatullah yang dikirim kepada Ustadz Muhammad Hasyim HS? Waktu itu, Muhsin Kahar (nama asli Abdullah Said) sudah duluan hijrah dari Makassar ke Balikpapan, Kalimantan Timur.
KH Abdullah Said lalu mengirim surat dan menitipkan sepucuk kertas itu melalui sahabat karibnya, Ustadz Ahmad Hasan Ibrahim Rahimahullah, salah seorang pendiri Hidayatullah lainnya.
Saat itu, Ustadz Hasyim, telah menyelesaikan pendidikannya di Kulliyatul Muallimin Gontor, Ponorogo dan juga tamat dari Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah, di Yogyakarta.
Diketahui, surat tersebut berisi ajakan KH Abdullah Said kepada Ustadz Hasyim untuk sama-sama berjuang dan mengurus dakwah Islam. Berikut petikan dari goresan tangan bersejarah tersebut, khususnya pada dua paragraf pertama dari keseluruhan surat:
“Menjesal sekali sebab kami tidak berkesempatan menemui sdr -kiranya dengan surat ini ditambah pendjelasan sdr Hasan dapat diterima/dianggap pengganti kami.
Terasa pertemuan kita ini dalam ruang lingkup aqidah adalah aba-aba, komando Allah untuk memulai sedjarah baru dalam dunia Islam insyaAllah.”
Kabarnya lembaran kertas yang bertanggal 19/11/1972 itu masih tersimpan rapi di kediaman Ustadz Hasyim, yang kini diamanahi sebagai Ketua Badan Pembina Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan sekaligus sebagai anggota Majelis Penasihat Hidayatullah.
Demikian panjang lebar Ketua Panitia Organizing Committee (OC) Silaturahim Nasional (Silatnas) Hidayatullah 2023, Ustadz (Cand.) Dr. Arfan, branch warren shoulders workout M.Pd.I menceritakan ulang perihal surat bersejarah itu di hadapan ratusan warga dan santri yang memadati Masjid Ar-Riyadh, Gunung Tembak, Balikpapan, Ahad (09/10/2022).
Lalu apa hubungan surat tersebut dengan rencana agenda Silatnas yang akan digelar di Kampus Induk Hidayatullah Gunung Tembak? Menurut Ustadz Arfan, sesungguhnya pesan inti surat tersebut berkaitan erat dengan agenda Silatnas yang hanya berjarak setahun lagi itu. Yakni ajakan untuk merapikan barisan dalam berdakwah dan senantiasa membuat sejarah baru.
Bahwa pertemuan Silatnas yang ditaksir bakal dibanjiri hingga 20.000 pengunjung tersebut adalah dalam ranah dan lingkup akidah dan perjuangan agama Islam. Tetamu yang datang seluruhnya adalah para dai para pejuang yang bercita-cita menegakkan peradaban Islam.
“Soal sejarah baru apa nanti yang dibuat, nah kalau itu tugas santri dan mahasiswa yang memikirkannya. Kira-kira karya apa yang paling dibutuhkan oleh umat sekarang ini?” pancing ustadz yang juga diamanahi sebagai Departemen Sumber Daya Insani Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah.* (Abu Jaulah/MCU)
Baca juga: Pemimpin Umum Hidayatullah Ungkap 3 Teladan Menonjol KH Abdullah Said
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru Muhammaddarrasullah!
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya