Rakornas Depsos & Kesehatan Hidayatullah, Ketum: Kuatkan Peran LKSA

Ummulqurahidayatullah.id– Departemen Sosial dan Kesehatan DPP Hidayatullah menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) selama 2 hari di Komplek Wisma dan Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah, Jln Cipinang Cempedak I/14, Otista, Polonia, Jakarta, dibuka Rabu, 30 Dzulqaidah 1443 (29/06/2022).

Ketua Umum DPP Hidayatullah Ustadz Nashirul Haq dalam sambutannya membuka Rakornas ini menyampaikan pentingnya menguatkan eksistensi gerakan sosial dan kesehatan dalam memujudkan masyarakat yang sejahtera, maju, dan berperadaban.

Salah satu yang ia tekankan adalah penguatan peran panti asuhan atau lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA) yang berada di bawah naungan Hidayatullah.

Menurutnya, pemenuhan hak anak-anak merupakan hal mendasar yang tak boleh diabaikan.

“Tugas LKSA atau Pusat Pendidikan Anak Shaleh Hidayatullah merupakan amanah yang besar karena ini peran untuk memuliakan anak anak yatim, piatu, terlantar, dan dhuafa,” katanya.

Ia juga mendorong dilakukannya penyetaraan dan pemantapan standardisasi panti asuhan dan gerakan sosial lainnya di bawah pengelolaan Hidayatullah.

“Penting ada satu model dan standar dalam gerakan sosial dan kesehatan Hidayatullah yang kemudian itu dikembangkan ke daerah-daerah,” imbuhnya.

Dalam pada itu, tak kalah penting yang menjadi pemikirannya selama ini ialah menjadikan distribusi pendidikan lebih berkualitas dan merata untuk anak yatim dan dhuafa pada semua daerah di Indonesia, sehingga mereka tak harus sekolah ke Jawa.

“Masalah pendidikan untuk yatim dan dhuafa ini yang perlu juga dipikirkan oleh Departemen Sosial,” katanya.

Ia lantas menekankan bahwa masalah sosial ini amat penting karena jika masalah sosial teratasi, maka akan ada kesejahteraan.

Nashirul juga menyoroti beragam problem kesehatan dewasa ini. Menurutnya, masalah kesehatan tidak semata pola makan, tetapi juga pola hidup serta perlunya ada mekanisme yang didukung oleh pemerintah.

Ia mencontohkan, di luar negeri seperti Jepang, warga masyarakat bahkan dikondisikan untuk harus berjalan kaki sekian kilometer dalam sehari.

Ia menilai masalah kesehatan amat penting dipedulikan, sebab demikianlah pula Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang menjaga kesehatan dan kebugarannya bahkan hingga meninggal dunia. Apalagi di tengah kondisi seperti sekarang ini dimana penyakit bisa menjangkiti bahkan pada usia yang masih belia.

“Pencegahan lebih utama daripada mengobati. Untuk melakukan pencegahan adalah dengan edukasi. Jadi, tidak mengobati orang sakit, tapi melakukan pencegahan agar orang tidak sakit. Jadi yang paling penting adalah edukasi kesehatan,” katanya.

Di akhir sambutannya, Nashirul berpesan agar terus dilakukan penguatan sistem Jaminan Sosial Kader (Jamsoskad) Hidayatulah yang sudah mulai bergulir, sebagai upaya penyelenggaraan jaminan sosial bagi semua kader.

Di sela pembukaan acara dilakukan penandatanganan kerja sama antara Laznas BMH dan Sahabat Anak Indonesia (SAI), masing-masing diwakili oleh Supendi selaku Direktur Utama BMH Pusat dan Musliadi selaku Ketua SAI Pusat.

Dalam kesempatan tersebut, hadir sejumlah pengurus DPP Hidayatullah seperti Kabid Dakwah dan Pelayanan Umat Ustadz Nursyamsa Hadis, Ketua Departemen Kesehatan Ustadz Imron Faizin, Ketua Departemen Sosial Ustadz Musliadi, Ketua Departemen Keuangan Ustadz Saiful Anwar, Ketua Departemen Rekrutmen dan Pembinaan Anggota Ustadz Iwan Abdullah, serta pengurus Departemen Sosial Hidayatullah dari 34 provinsi.

Hadir pula perwakilan unsur amal dan badan usaha serta organisasi pendukung seperti BMH, Posdai, IMS, SAR Hidayatullah, TASK, Pemuda Hidayatullah, SAI, Aphida, dan lainnya.* (Ainuddin)

Sumber: Hidayatullah.or.id

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *