Pemimpin Umum Hidayatullah: Kalau Punya Iman, Maka Punya Segalanya

Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammad di Pesantren Hidayatullah Malang, Jawa Timur (25/09/2022).* [Foto: Zulfikar]

Ummulqurahidayatullah.id– Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammad menegaskan pentingnya keimanan bagi setiap orang beriman.

Keimanan, kata Ustadz Abdurrahman, merupakan kenikmatan tertinggi. Seseorang yang tidak memiliki iman adalah orang termiskin sekalipun ia memiliki segala kenikmatan duniawi.

Hal itu disampaikan dalam taujihnya pada Halaqah Kubra Hidayatullah Jawa Timur di Malang, Ahad (25/09/2022).

“Alhamdulillah kita bertemu karena dorongan keimanan. Keimanan itulah kenikmatan tertinggi yang diberikan oleh Allah. Hanya dikaruniakan kepada hamba yang dicintainya,” ujarnya.

“Sekalipun kita tidak memiliki apa-apa tetapi ada iman, kita memiliki segala-galanya. Sebaliknya jika kita menggenggam dunia dan seisinya tanpa iman, sesungguhnya kita manusia termiskin,” tambah Ustadz Abdurrahman.

Dai yang telah malang melintang di dunia dakwah itu mengungkapkan rasa bahagianya bisa hadir bersama pada Halaqah Kubra tersebut.

“Kebahagiaan yang luar biasa bisa membersamai 300 kader Halaqah Wustha Hidayatullah Jawa Timur. Setelah hadir di sini, ternyata yang di lapangan ini sekitar 5.000 orang. Yang paling memberikan harapan, tidak sampai 100 orang yang sudah usia tua. Ada secercah harapan lahir pelanjut-pelanjut perjuangan,” ungkapnya penuh optimisme.

“Yang tertua disini mungkin saya karena 2023 nanti saya sudah berumur 70 tahun. Saya berkiprah di dunia dakwah sejak umur 10 tahun. Saya pernah ke Malang ini di Jl Flores. Di Surabaya saya pernah di Ampel tahun 1970. Di Yogya dan Solo merupakan medan dakwah yang sudah aku lewati lorong-lorongnya. Sering berjalan kaki dari Solo-Yogya,” ungkapnya.

“Ada yang indah dalam perjalanan ini. Sehingga semuanya terus memberikan yang terbaik untuk perjuangan. Keimanan yang melahirkan peran dan kontribusi maksimal,” ujarnya.

Ustadz Abdurrahman pun mengungkapkan spirit kebangkitan peradaban ke depan melalui kampus-kampus Hidayatullah di Malang.

Ustadz Abdurrahman mengungkapkan bahwa Hidayatullah di Jatim dirintis pada tahun 1986.

“Merintis itu identik dengan merintih. Itulah tomantika perjuangan yang sebenarnya romantis. Dimulai dari jiwa besar, sebuah mental militansi. Jangan menganggap saat itu serba ada. Justru, semuanya dimulai dari nol. Dan sekarang kita rasakan kedahsyatan efeknya. Hingga mentransfer aura positif ke Malang ini,” ungkapnya.* (Sholeh Hasyim/SKR/MCU)

Baca juga: Warga Hidayatullah Sudah Tahu? Rahasia Kepemimpinan KH Abdurrahman Muhammad

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *