Hampir 3.000 Santri Ikuti DMU Tingkat SLTA se-Indonesia

Ummulqurahidayatullah.id– Hampir 3.000 ribu santri Hidayatullah mengikuti Daurah Marhalah Ula (DMU) tingkat SLTA yang digelar se-Indonesia. Pembukaan DMU ini digelar secara hybrid, berpusat di Kampus Utama Pondok Pesantren Hidayatullah Batam, Batu Aji, Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu, 9 Sya’ban 1444 H (01/03/2023).
Website resmi DPP Hidayatullah merilis bahwa pembukaan DMU itu diikuti oleh sedikitnya 2.838 peserta DMU.
Ketua Bidang Tarbiyah DPP Hidayatullah Ir. Abu A’la Abdullah dalam sambutannya menyampaikan, DMU adalah episode yang sangat penting dalam proses perkaderan di Hidayatullah, terutama bagi santri yang duduk di bangku kelas sebelas.
Menurutnya, DMU memuat materi topik keislaman dan kelembagaan yang diharapkan kian mengantar para peserta didik tumbuh dalam kesadaran berislam. Dengan itu, mereka kelak akan berkiprah di berbagai sektor kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
DMU pun diharapkan dapat membekali peserta didik yang akan lulus dari bangku SLTA, yang kemudian memasuki jenjang perguruan tinggi, agar semakin dewasa. Berbekal kematangan paradigma dengan pemahaman Islam yang luhur.
“Kehidupan ini adalah suatu pertarungan paradigma, pertarungan cara pandang, sehingga dengan DMU ini akan menata paradigma untuk sebuah kepentingan sangat penting,” katanya.
Ia berpesan agar kelak setelah menuntaskan pendidikannya di SLTA Hidayatullah, para santri tetap terbina dalam halaqah di tempat masing-masing.
Abu A’la mengimbuhkan, DMU sejatinya merupakan ikhtiar regenerasi untuk memantapkan ketersediaan sumber daya insani. Nantinya mereka siap melanjutkan kerja-kerja dakwah Islam yang kaffatan linnas rahmatan lil ‘alamin. Usia manusia sangat terbatas, sehingga harus menyiapkan generasi pelanjut.
“Umur kita paling lama itu 60 sampai 70 tahun, maka kita memaksimalkan usia yang ada dengan maksimal mengabdi untuk Islam dan kebaikan. Semoga semua mendapatkan balasan pahala di sisi Allah,” katanya.
Kepada para peserta DMU, Abu A’la menyampaikan doa dan harapannya semoga menjadi generasi yang cerdas, disiplin, dan militan, sebagaimana tema kegiatan yang digelar dalam 2 gelombang ini.
“Cerdas artinya cerdas hati dan pikiran, selalu disiplin waktu dan amal, dan militan yang senantiasa selalu bersemangat dalam melakukan kebaikan sebagai bagian dari membangun peradaban Islam,” katanya.
Dengan ketiga bekal tersebut, diharapkan para santri Hidayatullah dapat terus membangun komitmen berkarya dan berkiprah di berbagai sisi kehidupan.
“Jadi pengusaha, mungkin ada yang jadi politikus, ada yang jadi budayawan, menjadi pejuang di tingkat keamanan. Bisa jadi jenderal dan lain-lain,” imbuhnya.

Dia menambahkan, Hidayatullah pun terbuka menerima lulusan SLTA yang mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi Hidayatullah (PTH) yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Seperti STIS di Balikpapan, STAIL di Surabaya, STIKMA di Malang, IAIAS Batam, STIE di Depok, STIT Mumtaz di Karimun, dan STIT Albayan di Makassar.
“Dan yang mandiri didorong diharapkan untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi yang strategis jurusannya untuk menyokong sumber daya insani dalam rangka merambah karya secara luas bahkan hingga ke level internasional,” tandasnya.
Orientasi Umum yang disampaikan oleh Ketua Umum DPP Hidayatullah Ustadz Dr. H. Nashirul Haq, MA, menandai dimulainya kegiatan DMU serentak 4 hari secara nasional itu.
Pembukaan juga dihadiri oleh sejumlah pengurus DPP Hidayatullah lainnya seperti Ketua Departemen Kepesantrenan KH. Muhammad Syakir Syafii serta turut dibersamai secara online oleh Pemimpin Umum KH. Abdurrahman Muhammad.* (Yacong B. Halike/Hidayatullah.or.id)
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya