Field Trip SMH Putri ke Lamin Etam: Refreshing sekaligus Belajar
Ummulqurahidayatullah.id– Wajah Nurul Muslimah, kelas XII MIA tampak sumringah. Ia tak henti-hentinya tersenyum bersama rekan lainnya.
Santri asal daerah Penajam Paser Utara (PPU) tersebut merasa bahagia. Kunjungan lapangan atau lebih dikenal dengan field trip akhirnya bisa dirasakan kembali oleh ratusan santri Sekolah Menengah Hidayatullah (SMH) Raadhiyatan Mardhiyyah Putri.
Sederhana. Iya, tapi itulah kebahagiaan seorang santri. Sejak Covid-19 dinyatakan masuk ke Indonesia awal tahun 2020 dan pemerintah menerapkan berbagai pembatasan, suasana pendidikan berubah. Tak kecuali lingkungan pendidikan di Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan.
Jangankan kunjungan field trip, sebagai satu model pembelajaran favorit para santri di lapangan, ketika masa pandemi, seluruh asrama wajib dikosongkan. Santri-santri dipulangkan ke rumah masing-masing. Sejak itu pula para santri dan guru mulai akrab dengan pembelajaran daring atau online.
Sabtu pagi (19/11/2022), empat kendaraan truk TNI sudah mengantre di depan gerbang Madrasah Raadhiyatan Mardhiyyah (RM) Putri. Ratusan santri berpakaian Sako Pramuka Hidayatullah juga sudah siap sejak tadi. Sepertinya mereka tak sabar lagi mengikuti field trip tersebut.
“InsyaAllah sesuai rencana, pemberangkatan dimulai jam 07.30. Semua tetap tertib dan sesuai dengan pembagian kelompok dan guru pendampingnya,” ucap Ustadzah Lilis Suryatini, Kepala Madrasah Aliyah RM Putri memberi arahan.
Kali ini lokasi field trip beralamat di Jalan Soekarno Hatta Km. 28 Poros Balikpapan-Samarinda. Tepatnya di wahana Lamin Etam Ambors, Amborawang Darat, Kec. Samboja Kab. Kutai Kartanegara.
Selain dikenal sebagai destinasi wisata, Lamin Etam terbilang favorit untuk kunjungan field trip para siswa dari berbagai sekolah. Terbukti siang itu santri-santri RM Putri berjumpa dengan sejumlah rombongan murid TK yang juga mengadakan kegiatan sama.
Tiba di lokasi, para santri segera berkumpul di pos gazebo yang telah ditentukan oleh panitia. Selanjutnya mereka mendengar beberapa arahan dari guru-guru pendamping yang juga dikuatkan oleh sambutan Ketua Lembaga Pendidikan dan Pengkaderan Hidayatullah (LPPH) Balikpapan, yang turut hadir membersamai rombongan.
“Bagi seorang penuntut ilmu, proses belajar tidak dibatasi oleh ruang kelas saja. Di alam pun mereka bisa belajar, di tengah masyarakat pun juga belajar. Itulah hikmah dari wahyu pertama yang turun. Iqra bismi Rabbika,” ucap Ustadz Masykur Suyuti, Ketua LPPH, berbagi motivasi.
Field trip, lanjut Ustadz Masykur, bukan sekadar tempat refreshing saja, tapi bagaimana membangun kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. “Itu sebabnya tema sekarang adalah Connecting Knowledge, Nature, and Community,” sambungnya.
Disyukuri, semua kegiatan berjalan lancar. Setelah shalat Ashar berjamaah, seluruh santri kembali berkemas persiapan pulang ke asrama.
“Alhamdulillah, ilmu pengetahuannya dapat, suasana wisatanya oke, dan silaturahim santri dengan guru-guru juga terasa bertambah akrab,” tutup Nurul dengan wajah senang.* (Abu Jaulah/MCU)
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru Muhammaddarrasullah!
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya