Dr Sadari IPRIJA kepada Mahasiswa Hidayatullah: Tingkatkan Kemampuan Bahasa & Menulis
Ummulqurahidayatullah.id– Di antara problematika masyarakat Islam Indonesia yaitu jarang menggunakan Kompilasi Hukum Islam (KHI) guna menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan hukum keluarga. Padahal KHI merupakan hasil dari ijtihad.
Hal itu dipaparkan Dekan Fakultas Syariah di IPRIJA (Institut Pembina Rohani Islam Jakarta) Dr. Sadari, S.H.I., M.S.I., sebagai pemateri pada Studium General Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah Balikpapan.
Dalam acara bertema “Dinamika Hukum Keluarga Islam di Indonesia (Studi Hududi untuk Relevansi Modernitas dan ke-Indonesiaan)” itu, Dr. Sadari menyampaikan disertasinya.
Dr. Sadari menyebutkan, hingga saat ini KHI terkesan tidak mengikuti perkembangan arus modernitas yang ada.
Padahal, kata dia, seharusnya hukum keluarga Islam mengikuti perkembangan modernitas yang ada.
Berdasarkan pada penelitiannya, Dr. Sadari menjelaskan pada bagian penutup:
“Mewujudkan KHI yang progresif modernitas dan keindonesiaan yang responsif modernitas ini penting untuk dilakukan, yakni dengan melakukan desakralisasi KHI dengan HAM, demokrasi, nation state, civil society, dan konstitusionalisme.
Proses dua arah (simbiosis) tersebut sampai pada gagasan negara yakni melakukan nasionalisasi hukum Islam dan Islamisasi hukum nasional, kemudian ditutup dengan meng-Indonesiakan Islam dan mengislamkan Indonesia.”
Pesan yang juga dapat diambil dari studium general kali ini perlunya para mahasiswa/i meningkatkan kemampuan berbahasa, terutama bahasa asing.
Mengapa? Dr. Sadari mengatakan sekaligus membuktikan pengalamannya. Misalnya, ia bisa ke luar negeri, berawal dari menulis. Kemudian, efek dari tulisan itu, ia dipanggil ke berbagai negara untuk mempresentasikan tulisannya.
Ia juga berpesan, para mahasiswa/i agar memiliki kemampuan berpikir kritis lewat tulisan-tulisannya dan menjadikan kemampuan ini sebagai jihad dengan iqra’.
Kegiatan dibuka oleh Ketua STIS Hidayatullah ini diikuti oleh seluruh mahasiswa/i dan jajaran dosen serta para Pembina Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan. Bertindak sebagai moderator yaitu Ustadz Rizky Kurnia Syah.
Acara yang berlangsung pada Senin (05/09/2022) 9 Shafar 1444 H ini digelar di Masjid Nurul Mukhlisin (masjid khusus santri putri), Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kaltim.* (Azzah Amani/PSM Jurnalistik STIS Hidayatullah Putri Semester 5 Prodi HES/MCU)
Baca juga: Dekan Fakultas Syariah IPRIJA Pemateri Studium General STIS Hidayatullah
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru Muhammaddarrasullah!
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya