DPP Gelar Sarasehan Asas-Asas Hubungan Antarbangsa-Antarnegara

Sarasehkan “Perbandingan Asas-Asas Kebijakan Hubungan Antarbangsa-Antarnegara Republik Indonesia dan Harakah Hidayatullah” di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah, Jakarta, Selasa, 23 Syawal 1443 (24/05/2022).* [Foto: Hidayatullah.or.id]

Ummulqurahidayatullah.id– Bidang Pembinaan dan Pengembangan Organisasi (BPPO) bersama Departemen Hubungan Antarbangsa DPP Hidayatullah menggelar sarasehan (mudzakarah).

Acara bertajuk “Perbandingan Asas-Asas Kebijakan Hubungan Antarbangsa-Antarnegara Republik Indonesia dan Harakah Hidayatullah” ini digelar di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah, Jakarta.

Selain membahas dan berdialog berkenaan dengan isu terkini seputar hubungan internasional, forum juga menyoroti problem internal seperti isu ketahanan nasional.

Pengamat isu-isu internasional dan Timur Tengah, Pizaro Gozali Idrus, menilai hubungan dan diplomasi internasional Indonesia dewasa ini belum pada kualitas yang sesungguhnya.

Padahal, terangnya, Indonesia pernah punya sejarah sangat manis dalam percaturan politik global.

Selain itu, Pizaro melihat, kondisi tersebut terjadi karena di waktu yang sama problem domestik belum sepenuhnya dapat diatasi. Di waktu yang sama, tiadanya visi yang terang dan tegas dalam upaya diplomasi internasional kita.

Oleh sebab itu, Pizaro memandang perlunya memperkuat ketahanan nasional seraya memantapkan jalinan diplomasi hubungan internasional yang kokoh berlandas pada Pancasila.

“Ketahanan nasional merupakan salah satu alat untuk mempertahankan kedaulatan kita,” kata Pizaro, narasumber dalam acara itu, Selasa, 23 Syawal 1443 (24/05/2022).

Di tengah kondisi geo politik saat ini, menurut Pizaro, Indonesia harus dapat berperan secara bebas dan aktif serta independen dalam kancah pertarungan politik internasional. Langkah itu perlu diambil agar Indonesia tidak menjadi objek semata.

Semangat hubungan internasional semacam itu selaras dengan apa yang menjadi pesan Bung Hatta dalam memoarnya. Sejalan pula dengan Garis Besar Politik Luar Negeri Indonesia sebagaimana keputusan Dewan Pertimbangan Agung, Nomor 2 Tanggal 19 Januari 1961.

Senada itu, Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Organisasi DPP Hidayatullah, Asih Subagyo, menambahkan hal penting mencakup ketahanan nasional yang perlu menjadi perhatian bersama yaitu ketahanan pangan dan ketahanan energi.

Acara yang dipandu oleh Ketua Departemen Hubungan Antarbangsa DPP Hidayatullah, Dzikrullah W. Pramudya, ini juga turut dihadiri Ketua Wantim Hidayatullah KH Hamim Thohari dan Ketua Umum DPP Hidayatullah KH Nashirul Haq yang sekaligus membuka acara tersebut.

Serta turut hadir unsur amal dan badan usaha, organisasi pendukung Pemuda Hidayatullah dan Muslimat Hidayatullah.* (Ain)

Sumber: Hidayatullah.or.id

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *