[Video] Saat Kemarau Bikin Empang Surut & Krisis Air di Gutem

Ummulqurahidayatullah.id– Menjelang peringatan Hari Santri Nasional 2023 bulan ini, kemarau panjang masih melanda Indonesia.
Begitu pula yang juga melanda Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur baru-baru ini.
Di ponpes yang berada di Kelurahan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur ini, kemarau juga mengakibatkan terjadinya krisis air. Fenomena ini terlihat jelas dari surutnya air danau di ponpes seluas 138 hektare itu.
Saksikan videonya hanya di Official Channel Silatnas Hidayatullah, YOUTUBE UMMULQURA HIDAYATULLAH, berikut:
Danau yang di kalangan pesantren dikenal dengan sebutan empang ini mengalami penurunan debit air cukup drastis. Ditaksir mencapai hingga 2 meter.
Pantauan Media Silatnas Hidayatullah, Sabtu (7/10/2023) pagi, surutnya air danau tampak jelas pada salah satu sisi selatan danau. Sebagian lumpur di dasar danau terlihat mengering dan retak-retak.
Surutnya air empang pun dimanfaatkan santri cilik untuk bermain-main layaknya di tempat wisata.
Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak dihuni oleh sekitar 2.000 warga, mahasiswa, dan santri. Sebagian besar mereka menggantungkan kebutuhan airnya lewat danau buatan itu.
Danau tersebut merupakan salah satu sumber air baku utama bagi penghuni Ponpes Hidayatullah Gunung Tembak. Tak pelak! Hujan yang lama tak kunjung turun, membuat aktivitas di lembaga dakwah dan pendidikan itu cukup terganggu.
Kondisi itu diperparah dengan tidak stabilnya pasokan air PDAM. Hampir sepekan itu, banyak warga yang mengeluhkan air PDAM tidak mengalir. Kalau pun mengalir hanya pada tengah malam, itu pun kecil alirannya. Maklum, sejumlah waduk di Balikpapan juga mengalami penurunan debit air.
Akibat krisis air bersih, ada warga pesantren yang terpaksa menggunakan air dari sumur lama di dekat rumahnya. Meskipun air sumur itu sudah menguning, namun tetap digunakan untuk keperluan sehari-hari kecuali konsumsi.
Sebagian warga juga harus mengeluarkan kocek lebih dalam untuk membeli air tandon. Atau menambah stok air minum isi ulang untuk kebutuhan selain konsumsi, seperti mandi dan berwudhu.
Krisis air di pesantren ini dikhawatirkan berlangsung lama. Sementara itu, beberapa hari mendatang akan digelar acara besar Silaturahim Nasional (Silatnas) Hidayatullah 2023.
Pada perhelatan itu, ditaksir 20.000 dai-daiyah se-Indonesia akan berkumpul di Gunung Tembak. Jika kemarau dan krisis air masih berlangsung nanti, acara kultural para pendakwah itu terancam bisa mengalami gangguan.
Untuk mengantisipasinya, Panitia Silatnas Hidayatullah saat ini sedang mengupayakan pengadaan 4 titik sumur bor di lingkungan Ponpes Hidayatullah Gunung Tembak. Pengadaan sumur bor ini dilakukan atas kerja sama dengan Laznas Baitul Maal Hidayatullah Perwakilan Kalimantan Timur (BMH Kaltim). Warga masyarakat umum dapat berpartisipasi dalam pengadaan sumur bor untuk pesantren itu.
Informasi terbaru, Alhamdulillah, beberapa hari ini, hujan mulai sering mengguyur Gunung Tembak dan sekitarnya. Termasuk pada Jumat (20/10/2023) pagi.* (SKR/Media Silatnas Hidayatullah/MCU)
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya