Ustadz Fauzil Adhim Kunjungi Ponpes Hidayatullah, Bawakan Kajian ‘Wangi’ di Masjid Ar-Riyadh

Ustadz Mohammad Fauzil Adhim membawakan kajian bakda maghrib di Masjid Ar-Riyadh Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kamis (13/6/2024) malam Jumat.* [Foto: SKR/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id– Kajian bakda Maghrib di Masjid Ar-Riyadh Pesantren Hidayatullah Ummulqura Gunung Tembak, Balikpapan, terbilang istimewa.

Kamis (13/6/2024) malam itu, hadir Ustadz Mohammad Fauzil Adhim, sebagai pemateri kajian. Ia adalah sosok pemerhati keluarga yang juga dikenal sebagai pemerhati minyak wangi.

Pada kesempatan itu, penulis di Majalah Suara Hidayatullah ini mengangkat tema yang menarik tentang sunnah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dalam hal berwewangian, khususnya menggunakan minyak wangi jenis “Thiib”.

Dalam kajiannya, Fauzil Adhim menekankan bahwa berwangi adalah salah satu sunnah yang sangat dianjurkan.

Fauzil Adhim mengingatkan bahwa hadits tentang minyak wangi yang sahih dan hasan sangat banyak.

Oleh karena itu, umat Islam perlu mengilmui sunnah Nabi dalam hal berwewangian untuk dapat mengamalkannya dengan benar dan mendapatkan manfaat serta keberkahan dari sunnah itu.

“Ini hari Kamis, begitu Maghrib masuk Jumat. Dan, di antara sunnah Jumat yang sebagian ulama bahkan mengatakan wajib adalah thathayyub, yaitu berwangi,” tegasnya di depan para jamaah Masjid Ar-Riyadh sebagaimana disiarkan langsung melalui channel Youtube Masjid Ar-Riyadh Gunung Tembak.

Lebih lanjut, Fauzil menjelaskan bahwa dorongan untuk berwangi begitu besar dalam ajaran Nabi Muhammad SAW. Sehingga, jika seorang laki-laki hendak pergi shalat Jumat dan tidak menemukan satu pun ‘pingit’ (minyak wangi), ia tetap dianjurkan menggunakan minyak wangi, bahkan jika harus meminjam minyak wangi (milik) istri.

“Yang kita tidak boleh menolak kalau ada yang ngasih itu adalah minyak wangi jenis Thiib, bukan Uthur, yaitu minyak wangi secara umum. Makruh hukumnya menolak pemberian minyak wangi jenis Thiib,” jelasnya.

Ustadz Mohammad Fauzil Adhim di Masjid Ar-Riyadh Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kamis (13/6/2024) malam Jumat.* [Foto: SKR/MCU]

Thiib adalah minyak wangi alami yang asli dan thayib (membawa kebaikan). Ibn Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah mengatakan bahwa Thiib berfungsi juga sebagai obat.

“Bagi wanita, ada minyak wangi Thiibun Nisa’. Wanita boleh menggunakan wewangian untuk keluar rumah jika minyak wangi itu memenuhi syarat Thibbun Nisa,” tambah Fauzil.

Hal ini diperkuat dengan hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ketika sejumlah perempuan menemui Nabi untuk meminta izin ikut shalat Jumat.

Nabi menegaskan, “Janganlah kamu keluar kecuali dalam keadaan kafilat. Apa kafilat itu? Tidak dijumpai pada diri kalian itu bau minyak wangi. Bukan tidak dijumpai dalam diri kalian itu adanya minyak wangi. Apa bedanya? Kalau tidak ada minyak wangi berarti tidak pakai. Kalau tidak dijumpai baunya,” katanya sembari mengajak jamaah yang menyimak untuk memperhatikan hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam lainnya tentang minyak wangi.* (Herim/MCU)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *