Santri PAUD-TK Ramai-ramai Bawa ‘Mobil’ Sambut Ramadhan di Gunung Tembak
Ummulqurahidayatullah.id– Ramadhan 1443H kini telah memasuki pekan pertama. Tentu umat Islam sedunia bergembira. Begitu pula para santri Kelompok Bermain (KB) Al-Aulad dan Raudhatul Athfal (RA) Raadhiyatan Mardhiyyah di Gunung Tembak, Teritip, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kegembiraan itu terlihat di hari pertama mereka masuk sekolah pada Ramadhan 1443H, Senin (04/03/2022). Ya, di awal bulan Ramadhan ini, kegiatan pendidikan memang masih berlangsung sebagaimana biasanya.
Pada Senin itu, KB-RA tersebut mempersiapkan kegiatan bakti sosial (baksos) yang digelar awal Ramadhan ini. Para santri PAUD dan TK tersebut tampak membawa sembako dari rumah masing-masing, sebagaimana yang dipesankan guru mereka.
Sembako-sembako itu dikumpulkan di sekolah, untuk nantinya dibagikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya.
Sebelum Ramadhan pun, para santri PAUD dan TK sudah bergembira menyambut bulan suci ini. Suasana keceriaan itu terlihat saat mereka berbondong-bondong membawa ‘mobil’ masing-masing di kompleks Kampus Induk Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak. Loh?
Tentu, bukan kendaraan betulan yang dibawa anak-anak itu, melainkan mobil-mobilan. Hari itu, Rabu (30/03/2022) pagi, mereka sedang mengikuti Karnaval Kendaraan Menyambut Ramadhan 1443H.
Beragam jenis “kendaraan” dipamerkan dalam karnaval tersebut, mulai dari mobil polisi, mobil tentara, mobil ambulans, sedan, truk, bus, hingga mobil “ala-ala” alias bentuknya yang unik dan langka.
Ada juga yang membawa sejenis helikopter dan pesawat tempur tiruan. Kendaraan-kendaraan berbahan kardus bekas tersebut dirakit di rumah oleh orang tua atau wali mereka masing-masing, dengan melibatkan sang anak.
Para murid cilik ini melakukan pawai bersama para ustadzah mereka. Jalur yang ditempuh mulai dari gedung KB-RA di kompleks wilayah khusus putri, lalu mengitari Masjid Ar-Riyadh dari sisi barat ke sisi selatan dan timur. Mereka melintasi depan kantor Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah (YPPH) Balikpapan alias gedung WKP.
Para santri juga diperkenalkan sekilas tentang aturan berlalu lintas, misalnya tentang lampu lalu lintas.
“Lampu merah, Nak, kita setop dulu,” ujar salah seorang ustadzah menjelaskan kepada murid-murid saat lampu lalu lintas sedang “menyala merah”.
Lampu dimaksud hanyalah lampu tiruan berbahan kertas dengan “cahaya lampu” merah, kuning, dan hijau yang digambar dengan alat mewarnai.
“Ayo kita ikuti aturan lalu lintas,” seru ustadzah lainnya.
Begitu lampu “menyala” hijau, para pengendara itu langsung “tancap gas”, layaknya di jalan raya perkotaan.
Tampak anak-anak TK dan PAUD itu antusias mengikuti karnaval yang dipimpin oleh Kepala KB-RA Ustadzah Mujtahidah bersama Ketua Panitia Karnaval Ustadzah Nurul Qomariah. Karnaval ini juga dikawal khusus oleh petugas keamanan YPPH.
Anak-anak itu tampak lucu, imut, unik, menyenangkan, sekaligus menggemaskan saat ‘mengendarai’ kendaraan masing-masing. Mereka antusias belajar sambil bermain, atau bermain sambil belajar.
Suasana menyambut Ramadhan tampak dari atribut atau tulisan “Marhaban ya Ramadhan” yang tertera pada setiap kendaraan atau alat peraga lainnya.
Nurul Qomariah mengatakan, Karnaval Menyambut Ramadhan tersebut mengusung puncak tema “Transportasi adalah Karunia Allah”.
“Tujuannya untuk mengenalkan bahwa kendaraan awal yang dikenakan oleh Rasulullah (sebagaimana tertuang) dalam Surat An-Nahl ayat 8… yaitu kendaran Buroq yang Rasulullah bawa (saat) Isra’ Mi’raj menuju kepada Allah,” jelasnya kepada Media Center Ummulqura (MCU) Hidayatullah di sela-sela kegiatan tersebut.
Sekaligus, ditambahkan oleh Mujtahidah, karnaval ini juga untuk mengenalkan kepada para santri terkait jenis-jenis kendaraan yang ada pada masa kini.
“Jadi anak-anak itu ketika mempelajari tema-tema yang ada di sekolah, biasanya kita memang ada kegiatan puncak tema. Nah, di event puncak tema itu, untuk lebih penguatan ke anak tentang tema yang dipelajari. Jadi anak-anak merasakan langsung seperti ini, menjadi pengalaman insya Allah sangat berkesan dan enda akan dilupakan sama anak-anak.
Sengaja kita mengadakan event-event yang seperti ini karena kita ingin melibatkan orang tua juga, supaya orang tua paham, jadi bersinergi antara sekolah dengan rumah. Jadi orang tua juga terlibat dan tahu apa yang dipelajari (anak-anak mereka) di sekolah,” tambahnya.
Sebagai tambahan, pada kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pelajaran 2022-2023 saat ini, KBR-RA di bawah naungan Hidayatullah Ummulqura Gunung Tembak itu mengusung tema “Bersama Mendidik Generasi Qur’ani, Unggul, dan Berdaya Saing”.* (SKR/MCU)
Baca juga:
Perlu dilengkapi lagi Kegiatan2 organisasi yang membersamai silatnas, seperti yang kami dengar ada kegiatan Mushida, GPH, SAR, dan lain sebagainya.…
Ya Allah, beberapa kali bermimpi bertemu istri yang sudah meninggal. Salah satu amalan yang pernah disampaikan oleh Ulama, dengan dzikir…
habis sudah airmataku saking kangen istriku yg meninggal kena covid 2th yg lalu makin lama semakin teringat.udah berdoa tp ttp…
Sudah 8 blm saya ditinggal pergi istri tercinta karena sakit tumor, saya sangat merindukannya, bahkan saya masih merasa bersalah karena…
Saya pun begitu, rasa rindu ini tidak pernah hilang, apalagi istri saya meninggalkan saya dalam perjalanan pulang dari Ternate ke…