Ramadhan & Silatnas Semakin Dekat, Pemimpin Umum: Gencarkan Dakwah & Silaturahim

Pemimpin Umum KH Abdurrahman Muhammad di Masjid Ar-Riyadh, Kampus Induk Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kaltim.* [Foto: SKR/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id– Kader Hidayatullah tercermin pada al-Adiyat dan al-Insyirah. Kalau mau meningkat harus siap menerima beban dan untuk menerima beban itu perlu mendatangkan pertolongan Allah.

Demikian Pemimpin Umum Hidayatullah, KH. Abdurrahman Muhammad menggugah semangat dakwah puluhan dai sekaligus pengurus dan fungsionaris Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah (YPPH) Balikpapan.

“Seperti kuda yang lari kencang terengah-engah menyerbu di tengah musuh. Tapi bagaimana agar selalu di arena kalau tidak ada kekuatan untuk berada di gelanggang? Ini diperlukan kerja yang profetik dan profesional,” terangnya mengutip pernyataan Pendiri Hidayatullah, soal generasi al-Adiyat dan al-Insyirah yang sering didengungkan dalam ceramah-ceramah KH Abdullah Said dahulu.

Ramadhan 1444H dan Silatnas Hidayatullah 2023 semakin dekat, oleh karena dakwah dan silaturahim harus digencarkan.

Masih kaitan dengan al-Adiyat atau kuda-kuda perang itu, Pemimpin Umum Hidayatullah mengingatkan bahwa dakwah tidak cukup hanya dengan modal semangat saja. Tetapi senantiasa mengaitkan setiap urusan dakwah dengan niat berjuang di jalan Allah.

“Yakni spirit al-Harakah al-Jihadiyah sebagai spirit gerakan. Jihad adalah sederet iman dan sebaris cinta kepada Allah, kepada Rasul-Nya, dan kepada perjuangan,” ucapnya.

Bagian dari itu, ustadz yang telah puluhan tahun berdakwah di penjuru daerah ini mendorong dai-dai Hidayatullah untuk terus menggencarkan gerakan silaturahim di seluruh lapisan masyarakat. Merajut ukhuwah Islamiyah, ukhuwah insaniyah (kemanusiaan), dan ukhuwah wathaniyah (kebangsaan) di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.

Mulai dari tokoh masyarakat, pejabat hingga instansi pemerintah serta pengusaha dan perusahaan-perusahaan swasta lainnya.

“Inilah yang dikatakan ruhbanun fil lail wa fursanun fin nahar, sebagai rahib-rahib di malam hari dan layaknya penunggang kuda di siang hari,” lanjutnya.

Terakhir, Pemimpin Umum Hidayatullah juga mengingatkan agar senantiasa berhati-hati dengan nikmat Allah yang melimpah ruah.

“Siapa saja, pengusaha ya para pekerja, para ahli profesional, ustadz-ustadz, dan semuanya. Siapa saja, hati-hati kita. Bahwa orang shaleh itu dia tidak hanya menangis karena berbuat satu dosa kecil yang nyata-nyata itu dosa. Tapi orang shaleh menangis karena meninggalkan satu amalan kecil apalagi besar. Maka jadilah qudwah bagi yang lain,” pungkasnya, pada hari Kamis (19/01/2023) di Gunung Tembak, Balikpapan itu.* (Abu Jaulah/MCU)

Baca juga: Jelang Ramadhan & Silatnas, Pemimpin Umum Hidayatullah: Kurangi Tidur!

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *