Pendirian Universitas Hidayatullah Indonesia Sudah Dirumuskan DPP
GUNUNG TEMBAK– Pendirian Universitas Hidayatullah Indonesia (UHI) yang dewasa ini santer dibicarakan warga dan jamaah Hidayatullah se-dunia sudah bukan wacana lagi.
Belakangan, berbagai pihak terkait, mulai dari Pemimpin Umum Hidayatullah, Ketua Umum DPP dan jajarannya, bahkan melibatkan pihak eksternal, tampak serius membahas pendirian UHI.
Di Kampus Induk Hidayatullah, Gunung Tembak, Balikpapan, misalnya, beberapa kali dilakukan pembahasan oleh pihak-pihak terkait untuk menggolkan rencana pendirian UHI.
Yang terbaru, Ketua Departemen Pendidikan Tinggi & Litbang DPP Hidayatullah, Ustadz Miftahuddin berkunjung ke Hidayatullah Ummulqura, Gunung Tembak. Dalam lawatannya, Ustadz Miftah, demikian dikenal, antara lain menyampaikan terkait proses pendirian UHI.
Ustadz Miftah mengatakan saat ini sedang diproses rumusan dan langkah-langkah dalam upaya pendirian UHI. Sebelum perumusan tersebut, pihak Dikti melakukan Focus Group Discussion (FGD) dan webinar. Kedua kegiatan ini digelar sebagai upaya mengedukasi pihaknya secara internal.
“Kami ini perlu diedukasi, supaya punya pengalaman yang sama sehingga jadi kekuatan yang sama,” ujarnya di depan jamaah bakda shalat subuh di Masjid ArRiyadh, Gunung Tembak, Kamis (28/10/2021).
Ia menegaskan, dalam upaya itu, berbagai pihak harus bersatu padu. “Kita harus satu arah, satu tujuan, dan satu bingkai yang sama,” ujar ustadz yang pernah menjabat sebagai Ketua STAIL Surabaya ini.
Lalu bagaimana rumusan untuk mewujudkan berdirinya UHI? Meski tidak menjelaskannya di forum terbuka itu, Ustadz Miftah meyakini rumusan itu bisa cepat dilakukan, bisa satu atau dua bulan mendatang. “Mungkin satu bulan? Insya Allah mungkin. Tapi itu semua tergantung kita, seperti apa rumusannya insya Allah jelas, sangat jelas!” ujarnya.
Rumusan mewujudkan UHI itu, katanya, sudah jelas apa saja yang harus dikerjakan oleh sejumlah pihak terkait yaitu DPP Hidayatullah, tim pokja (kelompok kerja), penyelenggara, dan pengelola. “Butuh kerja sama, sama-sama kerja, dan kebersamaan memikul tugas mulia ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, rumusan tersebut mulai dilakukan sejak Kamis (28/10/2021) tersebut. Adapun upaya sebelumnya, kata dia, anggap aja wacana, “Tapi harus kita syukuri.” Kata Ustadz Miftah, dalam upaya mewujudkan pendirian UHI, sebanyak 75 persen prosesnya dilakukan di Gunung Tembak Kota Balikpapan, dan 25 persen di Malang. Kenapa? Karena, dua perguruan tinggi Hidayatullah di dua kota tersebut, yaitu STT STIKMA Internasional Malang dan STIS Hidayatullah Balikpapan akan digabungkan. “Sehingga kita dapat kemudahan mendirikan universitas,” ujarnya.* (SKR/Media Center Ummulqura)
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru Muhammaddarrasullah!
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya