Pemimpin Umum Hidayatullah Ajak Umat Terus Menjaga Persatuan
Ummulqurahidayatullah.id– Pemimpin Umum Hidayatullah, KH Abdurrahman Muhammad, mengajak umat untuk terus menjaga persatuan. Ia menekankan pentingnya berjamaah dan tetap bersatu dalam ukhuwah tanpa bercerai berai.
“Wa la tafarraqu, dan haram bercerai berai. Begitu detailnya ayat ini menuntun. Berorganisasilah dan jangan bercerai berai. “Wadzkuru nikmatallah!” Ingat nikmat Allah bahwa engkau diikat dengan ukhuwah Islamiyah,” pesannya.
“Inti ukhuwah adalah “allafa baina qulubikum,” adanya ikatan yang benar dalam hati, bukan ikatan-ikatan material, bukan ikatan kepentingan dunia. Tapi bagaimana semua aktivitas menuju kesatuan hati.
Semuanya menjadi terdepan dalam kebaikan, terdepan memberi kebaikan. Setiap kampus menjadi percontohan. Show window daripada keutamaan-keutaamaan itu,” ujarnya dalam suara acara di Kampus Utama Hidayatullah Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa Waktu lalu.
Pada kesempatan itu, Pemimpin Umum menyegarkan revitalisasi peran kampus-kampus Hidayatullah, sebagai corong utama dalam memperagakan prestasi kebaikan dan amal shaleh pada bidang tarbiyah dan dakwah.
“Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, itulah yang menjadi perjuangan kita, bagaimana kita taat kepada Allah dan Rasul-Nya sehingga kita menemui kemenangan itu, kemenangan yang agung,” ucapnya lalu diikuti dengan uraian panjang QS. Al-Ahzab [33]: 77 yang terjemahnya adalah “… Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”
Pesan itu disampaikan pada acara yang diselenggarakan sekali setahun dan bertajuk Musyawarah Khusus Kampus Utama dan Induk Hidayatullah. Pemimpin Umum menggelorakan peran kampus sebagai miniatur peradaban Islam.
“Penyandang Identitas Perjuangan”
Secara keseluruhan, kampus-kampus Hidayatullah dan khususnya kampus utama dan induk merupakan penyandang identitas perjuangan. Ia berfungsi untuk mengantar masyarakat bagaimana hidup dengan penuh ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
“Dan itulah selain menjadi inti perjuangan juga menjadi inti kebaikan. Kalau ada ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, itu ada fadhilah (keutamaan),” terangnya kala itu (8/5/2024).
“Tinggal bagaimana kita me-ribath (mengikat atau menjaga) dan juga melakukan muraqabah, senantiasa melakukan pengawasan dalam perjalanan ketaatan ini,” lanjutnya.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh ratusan peserta utusan kampus utama dan induk Hidayatullah itu, Pemimpin Umum mengingatkan beratnya keistiqamahan yang mesti dijalani oleh setiap pegiat dakwah Islam.
“Jadilah terdepan dalam kebaikan! Ini merupakan ajang perjuangan yang hanya bisa dihasilkan oleh keistiqamahan (konsistensi) ketaatan penuh kepada Allah dan Rasul-Nya,” ucapnya lalu menyetir perkataan Ibnu Abbas yang mengatakan tidak ada yang lebih sulit kecuali istiqamah dalam ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Lebih jauh, dai yang pernah menetap di Jayapura dan berdakwah di ujung timur Indonesia tersebut menerangkan tentang sumber kekuatan untuk meraih keistiqamahan.
Kekuatan itu, jelasnya, ada pada Allah, kekuatan itu bersumber dari Allah. Dan siapakah Allah itu, bagaimana kita mengetahui siapa Allah itu sebagai sumber segala kekuatan. Sebagai kekuatan ilmu, kekuatan semangat, dan segala macam kekuatan. La haula wala quwwata illa billah.
“Allah lalu memberi petunjuk teknis, bagaimana kita bertakwa dan mengikat janji bahwa kita tidak akan mengakhiri hidup ini kecuali dengan penuh ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Yakni bagaimana kita memproteksi, melakukan ribath, melakukan muraqabah. Allah menyambungnya i’tisham-lah kepada Allah secara berjamaah. Kalau dalam bahasa modern: berorganisasi,” ucapnya menjelaskan.* (Abu Jaulah/MCU)
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru Muhammaddarrasullah!
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya