Patut Disyukuri, Kemerdekaan RI & Kehadiran Ponpes Hidayatullah

[ILUSTRASI]

Ummulqurahidayatullah.id- Ragam cara mensyukuri nikmat kemerdekaan bangsa Indonesia yang telah berusia 79 tahun. Salah satunya seperti diadakan oleh jamaah Masjid Jabal Al-Nur yang terletak di Jalan P. Hidayatullah Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Usia mengadakan kegiatan Upacara Kemerdekaan RI, para warga dan juga santri Pondok Pesantren Al-Ihsan Hidayatullah Berau tersebut lalu berkumpul kembali di Masjid Jabal Al-Nur untuk acara tasyakuran sekaligus sebagai ajang temu kader dakwah.

“Alhamdulillah, rasa syukur, atas limpahan rahmat rezeki inayah hidayah-Nya. Kita juga bersyukur atas kehadiran para perintis yang mengawal perjalanan lembaga Hidayatullah. Bersyukur atas didikan nasihat dan doa yang selalu menyertai perjalanan ini. Semoga kesyukuran itu semua semakin menambah nikmat-Nya untuk kita semua,” ucap Ustadz Adri Al-Amin, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Ihsan Hidayatullah Berau.

Acara itu mengusung tema “Jejak Langkah Kader dari Visi ke Aksi. Membangun Lembaga yang Berdaya dan Bermakna”.

Dalam kesempatan yang sama, Ustadz Fathun Qarib, Dept. Pengkaderan Dewan Pengurus Wilayah Hidayatullah Kalimantan Timur, menyampaikan kesyukuran atas hadirnya kampus Hidayatullah Berau sebagai suaka bagi generasi pelanjut rahmatan lil alamin.

Permohonan maaf juga disampaikan oleh ustadz yang merangkap, sekira terdapat kekurangan dan belum maksimal menjalankan amanah sebagai Ketua Pembina Al-Ihsan Hidayatullah Berau.

Disclaimer, bahwa strukturalnya ketua pembina sebagai amanah DPW Kaltim, tetapi faktual kultural moral spritual, kami justru yang lebih banyak mendapat pembinaan,” ucapnya seraya meminta saling mendoakan selalu.

Lebih lanjut, acara pembukaan Tasyakuran ini dikuatkan oleh taushiyah Ustadz Amin Mahmud (72 tahun), anggota Majelis Penasihat Hidayatullah sekaligus perintis Hidayatullah Berau tahun 1976 yang berlanjut tahun 1980-an silam.

“Jika ada kader Hidayatullah yang tidak bersyukur, tanda hatinya tertutup. Bersyukur diingatkan terutama shalat wajib berjamaah di masjid. Di luar itu cuek, di sini sebentar lagi kamu shalat, kamu ketemu Allah ditunggu di rumah Allah,” pesannya menasihati.

“Jadi syukuri ini, dengan selalu semangat melaksanakan tugas apa saja untuk kepentingan dakwah khususnya di Berau ini,” lanjutnya.

Terakhir, dalam acara tasyakuran dan temu kader itu, Ustadz Amin mengingatkan pesan yang dikutip dari nasihat Ustadz Ahmad Hasan Ibrahim Rahimahullah, Ketua Majelis Penasihat Hidayatullah, di masa hidupnya dahulu.

“Kita yang sepuh ini, tidak mungkin lagi turun kerja secara langsung di lapangan. Kita tinggal berdoa, mendoakan para generasi penerus,” ungkapnya mengutip.

“Pertama, berdoa agar diberi kesabaran dan istiqamah hingga akhir hayat.

Kedua, meminta rezeki kepada Allah sebanyak-banyak seluas-luasnya untuk kepentingan dakwah, sehingga seluruh program yang berkaitan dengan pembangunan fisik bisa berjalan dengan baik,” tambahnya.

Terakhir, Ustadz Amin berpesan agar menjaga keikhlasan dan ketulusan niat dakwah karena Allah.

“Jangan sampai ada niat bergabung atau melaksanakan tugas bukan karena Allah,” pungkasnya.* (Abu Jaulah/MCU)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *