Lailatul Ijtima’ di Gutem: Semarak, Khidmat, Mengharukan

Lailatul Ijtima’ yang digelar di Masjid Ar-Riyadh Kampus Induk Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Sabtu (31/12/2022) malam hingg Ahad (01/01/2023) pagi.* [Foto: SKR/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id– Lailatul Ijtima’ sukses digelar Dewan Pengurus Daerah (DPD) Hidayatullah Kota Balikpapan bekerja sama dengan Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah (YPPH) Balikpapan di Masjid Ar-Riyadh, Gunung Tembak, Sabtu malam (31/12/2022) hingga Ahad (01/01/2023) pagi.

Acara bertema “Kuatkan Halaqah Raih Keberkahan Jamaah” yang juga didukung Baitul Maal Hidayatullah (BMH) ini berlangsung semarak, khidmat, bahkan mengharukan.

Momen haru terjadi saat Ketua Bidang 2 Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah (YPPH) Balikpapan menangis pada acara tersebut.

Kejadian itu bermula setelah sebuah syair yang dibawakan oleh tim nasyid STIS Hidayatullah Prodi Hukum Keluarga (HK), Ahad bakda subuh.

Pengamatan Media Center Ummulqura (MCU) Hidayatullah di lokasi, menangisnya Habib Lukman adalah momen yang tak disangka oleh para warga dan jamaah yang mengikuti acara ini.

Setelah tim nasyid selesai memberikan penampilan terbaik, Habib Lukman diberikan kesempatan untuk memberikan taujih oleh Ustadz Muzhirul Haq, pemandu acara.

“Beliau ini adalah (di antara) satu-satunya habib yang ada di tengah kita,” tambah Muzhirul Haq menyambut Habib Lukman menuju mimbar.

Sesampainya di mimbar masjid, sebelum menyampaikan salam, Habib Lukman mengatakan bahwa ia adalah termasuk salah satu orang yang tegar.

“Saya sebenarnya adalah orang yang tegar ya,” ucap Habib menggelitik jamaah

Hal yang tak terduga terjadi. Habib yang biasanya memberikan guyonan segar khasnya, kali ini tiba-tiba wajahnya memerah. Mulutnya hampir tak mampu berkata-kata.

“Tapi ndak tahu kenapa ….” tambahnya seketika membuat suasana masjid menjadi hening beberapa detik.

“Saya adalah seorang alumnus sastra Arab, jadi saya merasakan sekali daripada syair (yang dilantunkan tadi),” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Dengan raut wajah yang memerah membendung air mata yang senantiasa keluar, Habib Lukman menerjemahkan beberapa bait dari syair Bahasa Arab yang dibawakan mahasiswa STIS Hidayatullah.

“Wahai Rasulullah kunjungan kami, kami janji tidak akan tunduk kepada Barat.

Kami janji tidak akan tunduk kepada barat.”

“Ini adalah komitmen kepada Rasulullah.
Walaupun pasukan Barat dengan segala fasilitas yang mereka miliki,” sambung Habib menjelaskan makna syair kepada seluruh warga.

“Nenek moyang kita sudah mencontohkan, bagaimana mereka mengusir penjajah. Ini menjadi janji kita kepada Rasulullah untuk selalu menegakkan agama ini,” tutupnya.

Lalu Habib memfokuskan diri untuk memberikan taujih pada acara yang digelar dalam rangka penguatan halaqah dan jamaah warga Hidayatullah Balikpapan itu.

Habib Lukman merupakan jebolan Universitas Islam Internasional Afrika, di Khourtum, Sudan.

Dai ini juga pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah dan di Pendidikan Ulama Zuama (PUZ), program unggulan STIS Hidayatullah Balikpapan.* (MUAS/MCU)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *