Istiqamah Shalat Jamaah & Tahajud, Kakek Ini Diberangkatkan Haji Gratis

ILUSTRASI Pelaksanaan Haji 1438 H/2017 M.* [Foto: Ismail/Hidayatullah.com]

Ummulqurahidayatullah.id | DI sebuah desa bernama Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tinggal seorang pria yang penuh dengan kebijaksanaan dan keteguhan hati. Usianya telah mencapai 90 tahun.

Ia adalah sosok kakek yang memancarkan aura ketenangan dan kebahagiaan dari keimanannya kepada Allah.

Sang kakek lahir pada masa ketika Jepang pertama kali datang menjajah ke Pulau Sulawesi. Ia menyaksikan perubahan zaman yang begitu besar. Namun, salah satu hal yang tak berubah dalam hidupnya adalah kecintaannya kepada Allah dan ibadahnya yang konsisten.

Suatu hari, penulis berkesempatan bertemu dengan kakek tersebut saat singgah untuk melaksanakan shalat Ashar di sebuah masjid di Kabupaten Gowa.

Masjid tersebut adalah Masjid Nurul Halal, yang ternyata diwakafkan oleh orang tua kakek itu.

Dalam suasana yang tenang seusai shalat, sang kakek mulai bercerita tentang hidupnya. Ia punya keinginan besar yang sejak lama ada dalam hatinya: pergi ke Tanah Suci, Makkah dan Madinah, memenuhi panggilan Allah.

“Sejak dulu, saya selalu ingin pergi ke Tanah Suci. Tapi secara materi, saya merasa belum cukup untuk mewujudkan keinginan itu,” tuturnya dengan penuh ketulusan.

ILUSTRASI; Jamaah Masjid Ar-RIyadh berdoa saat pembacaan qunut pada witir qiyamullail di Ponpes Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Selasa, 22 Ramadhan 1445 H (2/4/2024).* [Foto: SKR/MCU]

Doa Terkabul

Meski secara finansial ia merasa terbatas, keinginan untuk beribadah di sana tidak pernah padam. Ia terus berdoa kepada Allah, memohon agar diberi kemudahan dan rezeki untuk bisa menjejakkan kaki di tanah yang penuh berkah.

Allah Maha Mengetahui, maha mendengar doa hamba-Nya yang tulus itu.

Suatu hari, pintu kemudahan pun terbuka. Seorang dermawan yang Allah gerakkan hatinya akhirnya datang dan memberangkatkan sang kakek ke Tanah Suci.

“Alhamdulillah, Allah mengabulkan doa saya. Tiba-tiba seorang dermawan datang dan memberikan bantuan untuk perjalanan saya,” ujarnya dengan mata berbinar penuh rasa syukur.

Menurutnya, keberhasilan ini bukanlah kebetulan. Ini adalah hasil dari amalan-amalan yang beliau jaga dengan sepenuh hati.

Hujan Tetap ke Masjid

Salah satu kunci utama yang ia pegang erat adalah menjaga shalat lima waktu dengan disiplin, tak pernah terlewat meskipun hujan deras sekalipun.

“Biar hujan, saya tetap ke masjid. Saya tahu betapa besar keutamaan dan pahala bagi orang yang menjaga shalatnya. Saya yakin sekali bahwa Allah akan membalas setiap usaha yang kita lakukan untuk menjaga ibadah,” tambahnya dengan penuh keyakinan.

Tak hanya shalat fardhu, ia juga sangat menjaga ibadah tahajud. Setiap malam, bahkan pada saat usia dirinya sudah sangat tua, tetap terjaga di sepertiga malam untuk melakukan shalat tahajud.

“Kalau malam saya tahajud, jam 2 saya sudah bangun. Dalam shalat, saya selalu merendahkan diri dan memohon kepada Allah. Ya Allah, saya ingin ke Tanah Suci, tetapi belum ada uang. Semoga Engkau memberikan jalan,” ungkapnya, mengenang setiap malam yang penuh dengan harapan dan doa.

Panggilan Allah akhirnya datang. Dengan hati yang penuh rasa syukur, ia menceritakan bagaimana Allah menggerakkan hati seorang dermawan untuk membantunya.

Dengan penuh kebahagiaan, sang kakek akhirnya bisa menunaikan ibadah haji dan merasakan keagungan Tanah Suci. Semua itu, menurutnya, adalah hasil dari usaha untuk menjaga shalat dengan penuh keikhlasan.

ILUSTRASI; Suasana shalat tarawih di Masjid Ar-Riyadh Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Senin (11/3/2024) malam 1 Ramadhan 1445 H.* [Foto: SKR/Media Ramadhan/MCU]

Jagalah Shalat!

Nasihat yang paling dalam darinya untuk siapapun yang ingin kehidupan mereka diberkahi adalah: Jagalah shalat.

“Jika kehidupan ingin menjadi baik, jagalah shalat. Jika hajat dan keinginan ingin tercapai, jagalah shalat. Jika ingin berkumpul dengan Nabi Muhammad dan orang-orang shaleh di akhirat, jagalah shalat,” tegasnya dengan penuh keyakinan.

Kisah hidupnya adalah bukti nyata bahwa menjaga shalat, terutama shalat malam seperti tahajud, adalah jalan menuju segala kebaikan.

Allah, Yang Maha Pemurah, akan membuka jalan bagi hamba-Nya yang tekun dan ikhlas dalam beribadah. Seperti yang dialami oleh sang kakek, Allah akan memudahkan jalan untuk mewujudkan doa-doa yang telah lama terpendam, selama kita menjaga shalat dengan sepenuh hati.* (Abu Naqeeb/Media Center @Ummulqurahidayatullah)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *