Setelah Kunjungan OKI: Kader Hidayatullah Jadi Pemimpin Dunia…

Ketua Umum DPP Hidayatullah Dr Nashirul Haq (kiri) bersama Ketua Bidang Budaya OKI yang juga Ketua Delegasi OIC-CA 2023 di Indonesia, Dr. Lhoucine Rhazoui (kanan), dan Sekretaris YPPH Balikpapan Ustadz Abul A’la Maududi di Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kaltim, Selasa (11/7/2023).* [Foto: Asrijal/MCU]

Hidayatullah.com | “ALLAHU Akbar! Allahu Akbar!”

Adzan maghrib sebentar lagi selesai berkumandang…

Pemimpin Umum Hidayatullah, KH Abdurrahman Muhammad, tampak berjalan cepat, meninggalkan tempat acara OIC-CA 2023. Usai seremonial acara itu, ia sempat mendampingi rombongan tamu melihat-lihat lingkungan kampus dan pertunjukan santri.

Kiai Abdurrahman berjalan agak menunduk, tapi pikirannya seperti memandang jauh ke depan. Di tangan kanannya hanya tergenggam sebuah payung terlipat. Tapi sebenarnya ia sedang menggenggam kerja-kerja besar ‘tak terlihat’.

Tidak berlebihan. OIC-CA 2023 merupakan perhelatan internasional Organisasi Kerja sama Islam (OKI), organisasi terbesar kedua setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan anggota sebanyak 57 negara, termasuk Indonesia.

OIC-CA 2023 hasil kerja sama dengan pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama kementerian/lembaga lainnya serta pihak swasta, termasuk Hidayatullah.

Dipilihnya Kampus Induk Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak (Gutem), Balikpapan, Kalimantan Timur, sebagai salah satu dari banyaknya lokasi acara OIC-CA 2023, bukan ihwal biasa. Kiai Abdurrahman tampaknya meyakini itu.

Hal ini terlihat saat beberapa hari sebelumnya, Kamis (6/7/2023). Kala sosok nomor satu di Hidayatullah itu mengikuti rapat persiapan kunjungan delegasi OKI ke Ponpes Hidayatullah Gutem.

***

Hujan mengguyur Gunung Tembak dan sekitarnya, Selasa (11/7/2023) siang. Jika merujuk pada rundown resmi, pukul 15.00 WITA rombongan OIC-CA akan tiba di Gunung Tembak.

Saat hujan, segenap panitia internal di Hidayatullah Gunung Tembak agak ketar-ketir. Memang sudah diupayakan berbagai persiapan mengantisipasi segala kemungkinan. Tapi, kalau hujan turun, dikhawatirkan beberapa agenda OIC-CA di Gunung Tembak teralihkan.

Sempat ada kabar bahwa rombongan tamu sudah cukup dekat, sekitar 30 menit lagi tiba di Gunung Tembak. Tak pelak, panitia semakin sibuk cek sana-sini, persiapan ini-itu.

Bagaimana pun juga, acara ini harus sukses. Doa pun dipanjatkan, semoga saat acara berlangsung, tidak turun hujan dan acara lancar.

“Segera siapkan payung!!!” perintah Sekretaris Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Abul A’la Maududi, kepada panitia penanggung jawab payung, sekitar pukul 14.44 WITA. Hujan memang sudah turun.

“Mudahan terang,” doa dari Muzhirul Haq, panitia lainnya, bagian acara.

Qadarallah! Langit yang tadinya mendung, perlahan cerah. Sinar matahari kembali muncul di sela-sela awan tipis.

“Alhamdulillah cerah lagi,” ungkap Nashiruddin, panitia lainnya sekitar pukul 15.02 WITA.

“Dari kota (Balikpapan) sampai Gutem hujan, di kampus (Pesantren Hidayatullah) kering (tidak hujan, red),” menurut Azhari, salah seorang panitia lainnya di grup koordinasi sekitar pukul 15.07 WITA, tanpa mencantumkan sumber informasinya. (Untuk diketahui, yang dimaksud wilayah Gutem bukan sebatas kampus Pesantren Hidayatullah, tapi juga beberapa ratus hektare di sekitarnya yang dihuni warga non-pesantren)

Ada yang bikin tambah senang panitia acara OIC-CA 2023. Setelah hujan berhenti, siang itu tidak terik seperti siang-siang sebelumnya yang biasanya panas begitu menyengat.

Langit tidak biru sekaligus tidak mendung. Sinar matahari menyinari “secukupnya”, membuat kulit terasa hangat.

Kehangatan itu semakin terasa beberapa saat kemudian. Ketika rombongan peserta OIC-CA 2023 yang datang dari Kota Samarinda, tiba di Gunung Tembak. Sekitar pukul 15.35 WITA.

Pemimpin Umum Hidayatullah beserta jajarannya menyambut hangat kehadiran Ketua Delegasi OIC-CA 2023, Dr. Lhoucine Rhazoui beserta rombongannya.

Pertemuan saudara seiman itu seperti sahabat lama yang lama tak jumpa. Mereka saling salam, bertegur sapa, dan sebagian cipika cipiki. Perbedaan bangsa, bahasa, ras, dan warna kulit tak menjadi penghalang.

Senyum lebar Kiai Abdurrahman Muhammad nyaris tak pernah berhenti. Hampir ratusan tamu ia sambut dengan tampak tulus, khususnya para tamu lelaki -sebab tamu perempuan dijemput oleh tuan rumah perempuan secara terpisah.

Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammad (kiri) berjalan ke Masjid Ar-Riyadh usai acara OIC-CA di Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kaltim, Selasa (11/7/2023).* [Foto: Fuad Azzam/MCU]

***

“La ilaha illallah!”

Adzan maghrib pun selesai berkumandang. Rombongan tamu peserta OIC-CA 2023 sudah pulang. Padahal sebenarnya warga Hidayatullah Gunung Tembak ingin shalat maghrib bareng mereka.

Tapi begitulah. Para tamu harus mengejar agenda selanjutnya yang telah ditetapkan. Mereka diyakini shalat maghrib berjamaah di tempat lainnya. Pemimpin Umum Hidayatullah tampaknya maklum soal itu.

Lantas, sebagaimana biasanya, langkah Kiai Abdurrahman tetap lincah ketika berjalan menuju Masjid Ar-Riyadh. Ditemani asistennya, Ihra Purnama. Keduanya bergegas memenuhi panggilan Allah.

Kelincahan gerakan dai senior ini selincah pikiran dan pandangannya jauh ke depan. Mungkin ia sedang memikirkan, apa yang kemudian harus dilakukan Hidayatullah setelah acara OIC-CA di Gunung Tembak itu?

Jawabannya mungkin yang telah disampaikan beberapa hari sebelumnya. Bahwa ia mendorong pengurus Hidayatullah menangkap peluang kehadiran OKI guna melejitkan dakwah Hidayatullah secara global.

“Untuk menyebarkan karakter wasathiyah ini atau dakwah rahmatan lil alamin,” kata Kiai Abdurrahman dalam rapat persiapan OIC-CA di kantor YPPH Balikpapan, Gunung Tembak.

Kepada peserta rapat internal Hidayatullah itu, Kiai Abdurrahman Muhammad menitip pesan agar negara-negara OKI bisa menjalin peluang kerja sama dakwah dengan Hidayatullah.

Itu berarti, hubungan dengan OKI harus terus berlanjut. Ini masih tahap awal. Momen OIC-CA 2023 diharapkan menjadi salah satu pintu gerbang Hidayatullah untuk semakin go internasional!

Pun Silatnas Hidayatullah 2023 bisa menjadi pintu selanjutnya. Pintu untuk semakin memperluas dakwah Islam ke berbagai penjuru dunia dan menyatukan umat.

Di antara umat itu, ada kader-kader Hidayatullah yang kelak menjadi pemimpin dunia. Harapan ini, sebagaimana hujan yang ‘mendadak setop’ Selasa siang itu, tidaklah mustahil atas izin Allah!* (Muhammad Abdus Syakur/Pewarta Hidayatullah)

Tonton: HIGHLIGHT OIC-CA 2023: Kunjungan Delegasi OKI ke Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *