Ini Alasan Kenapa Santri & Warga Hidayatullah Dikumpulkan pada Malam Tahun Baru

Ummulqurahidayatullah.id– Pada momen malam pergantian tahun Masehi 2024-2025 lalu, segenap warga dan santri (termasuk mahasiswa) Hidayatullah Gunung Tembak dikumpulkan untuk mengikuti kajian di Masjid Ar-Riyadh Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Apakah mereka berkumpul untuk merayakan tahun baru Masehi? Jelas bukan! Tapi ada alasan tersendiri.

Pembina Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah (YPPH) Balikpapan, Ustadz Amin Mahmud, menjelaskan kegiatan itu dalam rangka menghindarkan warga dan santri dari kegiatan di luar budaya pesantren.

Selain itu, acara di Masjid Ar-Riyadh itu juga sekaligus untuk memberikan motivasi kepada warga dan santri terkait persiapan Ramadhan. Sebab, awal tahun 2025 bertepatan dengan 1 Rajab 1446 H.

Sementara itu, pada liburan pertengahan semester bulan kemarin, santri Hidayatullah Balikpapan diliburkan dari kegiatan pendidikan di Gunung Tembak. Mereka pun pulang ke kampung halaman masing-masing untuk berdakwah fardiyah. Lantas, beberapa hari menjelang pergantian tahun Masehi, mereka sudah diwajibkan kembali ke pondok pesantren.

Kenapa demikian? Supaya para santri jangan sampai terpengaruh oleh budaya peradaban seperti hedonisme.

“Karena kita punya peradaban sendiri, peradaban yang hebat, peradaban yang mulia, peradaban yang dicintai Allah,” imbuh Ustadz Amin Mahmud dalam rangkaian Lailatul Ijtima itu di Masjid Ar-Riyadh, Rabu, 1 Rajab 1446 H (1/1/2025) bakda subuh.

Dibuatnya kegiatan Lailatul Ijtima itu, tambahnya, untuk mengantisipasi agar santri dan warga terhindar dari kegiatan perayaan tahun baru sebagaimana marak digelar masyarakat umum. Sehingga warga dan santri betul istiqamah dengan cita-citanya, “(Yaitu) Membangun Peradaban Islam,” jelas Ustadz Amin Mahmud dengan tegas.* (SKR/Media Center @ummulqurahidayatullah)

Baca juga: Malam Ini 1 Rajab 1446, Masjid ArRiyadh Disemarakkan Kajian Bumi Syam