Hidayatullah: Penentuan Hari Raya Idul Adha Sesuai Penetapan dari Negara

Ummulqurahidayatullah.id– Hidayatullah kembali menyampaikan bahwa dalam penentuan Hari Raya termasuk Idul Adha 1443H, ormas Islam itu mengikuti penetapan oleh negara dalam hal ini pemerintah Indonesia.
Hal itu ditegaskan Kepala Biro Humas Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, Ustadz Mahladi, menanggapi masih ada saja pertanyaan tentang kapan Hidayatullah berlebaran qurban tahun ini.
Pak Mahladi, demikian dikenal, menjelaskan, ketentuan tersebut sudah lama ditetapkan oleh Hidayatullah melalui Majelis Syuro. Bukan cuma untuk Hari Raya Idul Adha, tapi juga untuk penetapan Hari Raya Idul Fitri.
“Majelis Syuro Hidayatullah telah lama menetapkan penentuan Hari Raya Idul Adha dan Hari Raya Idul Fitri sesuai dengan penetapan negara masing-masing. Untuk Indonesia tentu saja sesuai dengan penetapan dari pemerintah Indonesia,” ujarnya kepada Media Center Ummulqura (MCU) Hidayatullah dalam keterangan tertulisnya pada Senin (04/07/2022).
Dengan demikian, maka dipastikan Hidayatullah menggelar Hari Raya Idul Adha pada Ahad (10/07/2022) sesuai ketetapan dari Pemerintah baru-baru ini.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Zulhijah 1443 Hijriyah jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022. Dengan ditetapkannya awal Zulhijah ini, maka Hari Raya Idul Adha 1443 H jatuh pada Ahad, 10 Juli 2022.
“Sidang isbat telah mengambil kesepakatan bahwa tanggal 1 Zulhijah tahun 1443 Hijriah ditetapkan jatuh pada Jumat tanggal 1 Juli 2022,” tutur Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi usai memimpin Sidang Isbat (Penetapan) Awal Zulhijah, di Jakarta, Rabu (29/06/2022) dalam keterangan resmi dikutip portal berita nasional Hidayatullah.com.
“Dengan demikian Hari Raya Idul Adha 1443 H jatuh pada 10 Juli 2022,” imbuh Wamenag.
Ia menjelaskan, keputusan itu didasarkan dari pantau hilal di 86 titik seluruh wilayah Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan rapat sidang isbat. Menurutnya, proses pengamatan hilal ini menjadi pertimbangan penting dalam sidang isbat.
“Dari 34 provinsi yang telah kita tempatkan pemantau hilal, tidak ada satu pun dari mereka yang menyaksikan hilal,” jelasnya.
Sidang isbat yang digelar secara daring dan luring ini diawali dengan pemaparan posisi hilal oleh anggota tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag, Thomas Djamaluddin.
Sidang isbat awal Zulhijah 1443 H yang digelar di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kemenag ini dihadiri Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdullah Jaidi, perwakilan Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta Duta Besar negara sahabat. Hadir juga perwakilan Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Lembaga dan instansi terkait, Pimpinan Ormas Islam, serta Pondok Pesantren.* (SKR/MCU)
Baca juga: Bebas Biaya Vaksin, Ini 3+ Kelebihan Berqurban di Pesantren Hidayatullah Gutem
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya