Haru! Detik-detik Ust Ismail Ali Wafat dalam Perjalanan Dakwah di Pedalaman

Ustadz Ismail Ali wafat dalam perjalanan dakwahnya di pedalaman Sulawesi Tengah, Senin, 21 Jumadal Akhir 1446 (23/12/2024) sekitar pukul 15.00 WITA.* [Foto: Istimewa]

Ummulqurahidayatullah.id– Salah seorang dai Hidayatullah, Ustadz Ismail Ali, wafat dalam perjalanan dakwahnya di pedalaman Sulawesi Tengah, Senin, 21 Jumadal Akhir 1446 (23/12/2024) sekitar pukul 15.00 WITA.

Detik-detik jelang dan saat wafatnya Ustadz Ismail Ali sungguh mengharukan.

Kisahnya begini. Ustadz Ali kala itu mendampingi tim PosDai Hidayatullah mengunjungi suku pedalaman Taa Wana.

Sebenarnya, Ustadz Ismail Ali sudah lama berkeinginan mengunjungi dan terlibat dalam dakwah di suku Taa Wana.

Akan tetapi, kesempatan itu belum juga datang. Hingga pada Kamis malam (19/12/2024), saat tim PosDai berencana mengantarkan sejumlah bantuan ke suku Taa Wana.

“Perjalanan kali ini sangat spesial karena kita melakukan kerja kolaborasi bersama Baitul Wakaf dalam rangka membangun sebuah sekolah untuk saudara-saudara kita yang ada di pedalaman Sulawesi Tengah,” ujar Ketua PosDai Pusat, Abdul Muin, sebagaimana video yang dirilis PosDai diterima Media Center @Ummulqurahidayatullah.

Rupanya Ustadz Ismail Ali menawarkan diri untuk bergabung dengan tim PosDai.

Abdul Muin, yang memimpin langsung perjalanan ke lokasi Suku Wana, menyambut gembira tawaran sang ustadz. “Karena memang sudah lama beliau ingin terlibat dalam dakwah di Suku Wana,” ujarnya sebagaimana dituturkan oleh jurnalis senior Hidayatullah, Ustadz Mahladi.

Detik-detik Jelang Wafat

Dirilis website resmi DPP Hidayatullah, perjalanan dari Kota Palu menuju Toili dan terus ke Desa Salubiro ditempuh dengan kendaraan roda empat. Akan tetapi, hujan mengguyur dengan deras. Terpaksa perjalanan dilanjutkan berjalan kaki setelah hujan reda.

Usai berjalan selama empat jam, tim tiba di pinggir Sungai Bongka. Perkampungan Watu Marando, tempat Suku Wana yang dibina oleh PosDai Hidayatullah menetap, berada di seberang sungai. Sedikit lagi sampai perjalanan berakhir.

Ustadz Ismail sempat memberi semangat kepada tim dengan berteriak, “Kita ini lelah, tapi tetap semangat karena lillah.” Namun, beberapa saat kemudian, dai yang juga Pengurus DPC Hidayatullah Singga, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah ini roboh.

Tubuhnya sempat dibawa ke anjungan terdekat.

Dalam rekaman video berdurasi 27 detik yang diterima Media Center @Ummulqurahidayatullah pada Selasa (24/12/2024) pagi, tampak tubuh Ustadz Ismail Ali dibaringkan di anjungan kayu tersebut.

Ia mengenakan kaos oranye berlogo SAR Hidayatullah. Ia ditemani dua orang pengurus Hidayatullah, satu di antaranya Ustadz Mahladi. Raut wajah keduanya tampak sedih saat mendampingi sosok Ustadz Ismail Ali yang terbaring itu.

Diduga itulah detik-detik saat Allah berkehendak memangil Ustadz Ismail Ali. Sang mujahid dakwah itu berpulang ke Rahmatullah dalam perjalanan dakwah yang indah.

“Allahuyarham Ustadz Ismail Ali saat kembali ke pencipta-Nya. Selamat jalan Sahabat. Semoga Allah memperjumpakan kita kembali di surga,” keterangan tertulis yang menyertai penyebaran video tersebut di sejumlah grup WhatsApp.

“Mari berdoa, semoga Allah Ta’ala mengampuni dan merahmati beliau serta memasukkan beliau ke Surga Firdaus bersama para Nabi, syuhada, dan orang-orang saleh. Semoga keluarga yang ditinggalkan ikhlas menerima takdir ini. Aamiiin!” tulis Ustadz Mahladi dirilis Hidayatullah.or.id, pada hari wafatnya Ustadz Ismail Ali. Innalillahi wa innailaihi rajiun!* (SKR/Media Center @Ummulqurahidayatullah)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *