Haflah Pemberian Sanad Al-Qur’an, “Hadiah” bagi Panitia-Peserta Silatnas Hidayatullah
Ummulqurahidayatullah.id– Ini masih tentang cerita yang terserak dari hajatan Silaturahim Nasional (Silatnas) Hidayatullah yang usai digelar beberapa waktu lalu. Departemen Pendidikan dan Pengkaderan Putri (DP3) Hidayatullah Balikpapan juga mengambil momen tersebut dengan mengadakan “Haflah Pemberian Sanad al-Qur’an”, digelar di Aula Prasmanan, Kel. Teritip, Balikpapan, 27 Rabi’ul Akhir 1445 H (11/11/2023).
Sanad hafalan al-Qur’an yang bersambung hingga kepada Rasulullah tersebut diberikan secara langsung oleh Ustadz Muhammad Baharun Musaddad, al-Hafizh al-Muqri, kepada tiga orang guru Sekolah Menengah Hidayatullah (SMH) Program Tahfizh Usrah Mujaddidah, Balikpapan.
Sebelumnya, secara berturut-turut, Ustadzah Athifah Musaddad menyelesaikan hafalan 30 juz dengan setoran surah al-Kafirun hingga an-Nas. Sedang Ustadzah Dhiyaan Musaddad menuntaskan dengan setoran surah Adh-Dhuha sampai akhir juz 30 di depan tamu undangan haflah tersebut. Sedang satu lagi adalah Ustadzah Erika Ummu Aiman, yang lebih dulu menyetor hafalannya.
Dalam sambutannya, Ustadz Baharun menceritakan kepedulian para Sahabat Nabi terkait keistimewaan menghadiri haflah para penghafal al-Qur’an. Dikisahkan, Abdullah bin Abbas sampai mengirim seseorang memata-matai yang sedang membaca atau menghafal al-Qur’an.
“Tolong sampaikan kepada saya kalau dia khatam,” ucap Ustadz Baharun menirukan percakapan dalam kisah tersebut. Jika tiba masanya, maka Ibnu Abbas disebutkan segera bergegas menghadiri khataman tersebut. “Seperti itu teladan para Sahabat Nabi mengejar keutamaan dan keberkahan majelis al-Qur’an,” jelas pengajar al-Qur’an di Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Hidayatullah Balikpapan ini.
Pantauan Media Silatnas Hidayatullah, ketiga guru istimewa pada Haflah Pemberian Sanad al-Qur’an itu mendapatkan ijazah sanad. Mereka juga memperoleh hadiah syal bertuliskan nama dan logo bendera Palestina yang dikalungkan langsung oleh Ustadz Zainuddin Musaddad, Dewan Murabbi Pusat (DMP) Hidayatullah yang tak lain adalah orang tua mereka.
Selanjutnya, Ustadz Zainuddin menguatkan bahwa seluruh yang hadir di acara tersebut telah menjadi saksi Gunung Tembak harus selalu jadi syiar al-Qur’an.
“Tidak ada jengkal tanah kecuali setiap kita menjadi saksi bahwa di tempat ini hidup wahyu Allah,” ucapnya.
Ustadz yang juga pendiri Rumah Qur’an “Ahlul Jannah” Balikpapan menyatakan, acara haflah pemberian sanad ini sekaligus hadiah buat seluruh panitia dan peserta Silatnas Hidayatullah.
“Ini adalah hadiah buat Silatnas. Inilah syiar Allah syiar Rasulullah syiar Sahabat dan para ulama yang tidak pernah jauh dari al-Qur’an,” lanjut ustadz yang juga diamanahi sebagai Panitia Pengarah Silatnas lalu itu.* (Abu Jaulah/Media Silatnas Hidayatullah/MCU)
Barakallahu fiik.. Sukses selalu buat STIS
Hari ini tgl lahir isteri saya yang ke-64 tahun, kemarin tgl 31 Dec hari wafat nya isteri saya yang tercinta…
Uztad,, saya juga merasakan demikian,, rinduku pada istriku yang sudah berpulang ke Rahmatullah 15 hari yang lalu,,, rindu ingin bertemu…
Masya Allah, Ustadz Jumadil Azhar memang luar biasa.
Perlu dilengkapi lagi Kegiatan2 organisasi yang membersamai silatnas, seperti yang kami dengar ada kegiatan Mushida, GPH, SAR, dan lain sebagainya.…