Dengan Cinta, Silatnas Hidayatullah 2023 Lebih Berwarna & Bergairah
Ummulqurahidayatullah.id– Silatnas atau Silaturahim Nasional Hidayatullah merupakan tradisi yang dicetuskan oleh KH Abdullah Said Rahimahullah. Silatnas digelar setiap tahun baru Hijriyah sebagai ajang berkumpulnya para kader dari seluruh Indonesia.
Rangkaian acaranya beragam, dari bazar hingga refleksi tahun baru Hijriyah.
Kalau dulu, acara paling menarik adalah laporan dari cabang-cabang. Secara bergantian pimpinan atau pengurus cabang naik ke mimbar menyampaikan pengalaman-pengalaman selama menjalani tugas di daerah.
Menarik, karena banyak kisah-kisah menakjubkan yang diistilahkan pengalaman ruhani yang dialami para kader.
Misalnya ada tamu yang datang ke kampus dan menyerahkan tanahnya untuk dikelola Hidayatullah. Atau cerita cabang (Pesantren Hidayatullah) yang ketika kehabisan beras dan bahan pokok, lalu tiba-tiba datang mobil yang membawa beras dan bahan pokok masuk ke kampus.
Deretan kisah itu semakin menambah keyakinan dan semangat para kader dalam berjuang di jalan dakwah dan tarbiyah.
Sejak perubahan Hidayatullah dari orsos ke ormas, rangkaian acara lebih variatif dan dikemas lebih formal, misalnya seminar tentang peradaban, diskusi manhaj, dan lainnya.
Tetapi secara substansi tujuannya menguatkan konsolidasi, merekatkan kembali kebersamaan, menyatukan langkah, dan merapatkan barisan.
Ada harapan bahwa pada Silatnas Hidayatullah tahun depan (2023), tidak hanya silaturahim secara fisik, tetapi juga jiwa dan pikiran. Ajang silatnas adalah bertemunya berbagai gagasan tentang pergerakan Hidayatullah. Baik dalam bentuk evaluasi, koreksi, introspeksi, maupun resolusi, serta proyeksi di tahun berikutnya.
Pertemuan gagasan bisa melalui bedah buku yang ditulis para kader atau melalui jurnal, karya tulis, sampai status-status bernas di medsos tentang berbagai tema. Berdasarkan apa yang dirasakan para kader, misalnya tentang pendidikan, pengkaderan, kesejahteraan, dan lainnya.
Silatnas bisa menjadi ajang bertemunya berbagai gagasan. Salah satu isu hangat, adalah soal poligami, mesti ada diskusi atau seminar tentang poligami yang bertujuan memberi pemahaman yang benar tentang poligami berikut rangkaian prosesnya. Ini baru seru silatnas.
Termasuk terkait jabatan, sebagaimana pernah dikutip oleh Pemimpin Umum Hidayatullah, KH Abdurrahman Muhammad dalam taujihnya yang mengutip Al-Qur’an Surah Yusuf ayat 55:
“Berkata Yusuf: “Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan.”
Ini menarik untuk dielaborasi, bahwa kelak untuk pemimpin teknis di bawah pemimpin umum, bisa saja para kader mencalonkan diri tetapi dengan niat untuk mendatangkan kemaslahatan. Para kandidat kemudian dipersilakan mempresentasikan konsep dan program-programnya termasuk arah kebijakannya.
Apakah itu terkait kesejahteraan warga, pendidikan, pengkaderan, dakwah, sosial termasuk perlakuan kepada para pendiri dan keluarga, para perintis dan senior yang sudah sepuh.
Mungkin di ajang diskusi dan obrolan, akan terjadi silang pendapat, tetapi jika para kader hadir ke silatnas dengan emosi positif; semangat ukhuwah, cinta, harapan, dan keyakinan, maka insya Allah semua akan berlangsung indah.
Perbedaan menjadi rahmat. Dan silatnas akan lebih berwarna dan bergairah. Wallahu a’lam bish-shawab.* (Kiriman Mujahid Manshur Salbu alias Bang Jiho kepada MCU)
Baca juga: Silatnas Hidayatullah 2023, Gunung Tembak Mulai Ancang-ancang
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru Muhammaddarrasullah!
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya