Tahun Baru 1444H Segera Tiba, Ini Amalan-amalan Saat Muharram

[Ilustrasi] Masjid Ar-Riyadh di Kampus Induk Pondok Pesantren Hidayatulllah, Gunung Tembak, Kaltim.* [Foto: SKR/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id | Hidayatullah.comBULAN Muharram tahun baru 1444 H segera tiba. Bulan Muharram bagi syariat Islam memiliki keutamaan-keutamaan. Di bulan itu juga disyariatkan beberapa amalan. Nah, apa saja amalan yang dianjurkan dilakukan di bulan Muharram?

Berikut Beberapa Amalan di Bulan Muharram:

Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa Muharram

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَفْضَلُ الصِّيَامِ، بَعْدَ رَمَضَانَ، شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ، بَعْدَ الْفَرِيضَةِ، صَلَاةُ اللَّيْلِ» (أخرجه مسلم)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu bahwasannya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,”Yang paling utama dari puasa bulan Ramadhan adalah (puasa) bulan Allah yang kalian sebut sebagai Al Muharram. Dan yang paling utama dari shalat setelah shalat fardhu adalah qiyamullail.” (Shahih Muslim [1163], 2/821)

Hadits di atas menunjukkan secara eksplisit, bahwasanya amalan puasa sunnah di bulan Muharram adalah puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan. (Lathai’if Al Ma’arif, hal. 77)

Puasa Asyura’

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ  أن النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ» (أخرجه مسلم).

Dari Abu Qatadah, bahwasannya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,”Dan puasa Asyura Aku mengharap kepada Allah puasa itu menghapus dosa tahun sebelumnya.” (Riwayat Muslim).

Puasa Tasu`a

عنْ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ، وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ، صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا، أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا» (أخرجه أحمد)

Disunnahkan juga berpuasa hari ke sembilan di bulan Muharram, di mana hal itu dalam rangka menyelisihi orang-orang Yahudi yang berpuasa Asyura’.

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhuma bahwasannya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,”Berpuasalah kalian pada hari Asyura, dan selisihilah orang-orang Yahudi, berpuasalah kalian sebelumnya sehari dan sesudahnya sehari.” (Riwayat Ahmad  [2154], 4/52).

Selain berpuasa, Sedekah menjadi amalan yang dianjurkan di bulan Muharram

Di hari ke sepuluh bulan Muharram, sahabat Rasulullah pun menyatakan mengenai keutamaan amalan sedekah, dimana Amru bin Al Ash berkata,”Barang siapa berpuasa Asyura`, maka ia seperti berpuasa satu tahun. Barang siapa bersedekah pada hari itu, maka ia seperti bersedekah satu tahun. (Riwayat Abu Musa Al Madini).

Dermawan kepada Keluarga

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ وَسَّعَ عَلَى أَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ». (أخرجه البيهقي في الشعب)

Dari Abu Sa`id Al Khudri, bahwasannya Rasulullah Shallallahu’ Alaihi Wasallam bersabda,”Berang siapa melapangkan untuk keluarganya pada hari Asyura’, maka Allah akan memberikan kelapangan untuknya di sepanjang tahun seluruhnya.” (Riwayat Al Baihaqi dan lannya, dishahihkan oleh Al Hafidz Ahmad Al Ghumari dalam Al Mudawi (6/ 419).

Ibnu Uyainah mencoba menerapkan kandungan Hadits tersebut, dimana ia berkata,”Kami telah mencobanya sejak lima puluh atau enam puluh tahun, tidak ada yang kami kami lihat kecuali kebaikan.” (Lathai’if Al Ma’arif, 113).

Amalan di Bulan Muharram sebagai Sarana Bertaubat

Dari Ali Radhiyallahu’anhu bahwasannya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berkata kepada seorang laki-laki, “Jika engkau berpuasa sebulan setelah Ramadhan, maka berpuasalah di bulan Muharram. Sesungguhnya di dalamnya ada hari di mana Allah memberikan ampunan atas suatu kaum, dan memberikan ampunan di dalamnya untuk lainnya.” (Riwayat At Tirmidzi, dan ia berkata, “Hadits hasan gharib”).

Yang dimaksud hari dimana Allah memberikan ampunan adalah hari Asyura’, karena di dalamnya Allah mengampuni Adam Alaihissalam, juga mengampuni kaum Yunus Alaihissalam, serta mengampuni kaum selain mereka. (At Taysir bi Syarh Al Jami’ Ash Shaghir, 1/758).* (Sholah Salim)

Sumber: Hidayatullah.com

Baca juga: Jadikan Muharram Momentum Rekatkan Ukhuwah Antar Ormas Islam

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *