Dengan 6 Jati Diri Hidayatullah, Mahasiswa PTH Jadi Kader Plus Leader

KH Nashirul Haq mengisi Stadium General STAI AlBayan Makassar.* [Sumber foto: Hidayatullah.or.id]

Ummulqurahidayatullah.id– Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah KH Dr Nashirul Haq Lc MA mengatakan Perguruan Tinggi Hidayatullah (PTH) dengan 6 jati dirinya menjadi modal dasar untuk menghadapi berbagai tantangan dan merebut peluang di era distrupsi saat ini.

Hal itu disampaikannya dalam acara Stadium General Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Albayan Hidayatullah Makassar bertema “Peluang dan Tantangan Perguruan Tinggi Hidayatullah Membangun Peradaban Islam di Era Distrupsi” di kampus STAI Albayan, komplek Pesantren Hidayatullah Makassar, Jl Poros BTP, Selasa, 25 Jumadil Awal 1443 (29/12/2021).

Adapun enam jati diri Hidayatullah itu adalah Sistematika Wahyu (SW) sebagai manhaj tarbiyah dan dakwah, Ahlus Sunnah wal Jamaah, Alharakah Al Jihadiyah Al Islamiyah, Imamah dan Jamaah, Jama’atun minal muslimin, dan Wasathiyah.

“Karena dengan modal pemahaman dan pengamalan jati diri Hidayatullah, mahasiswa PTH bukan saja akan menjadi sarjana, tapi juga menjadi kader sekaligus leader,” jelasnya.

Dalam pengertian umumnya, diterangkan, era disrupsi adalah sebuah masa terjadinya inovasi dan perubahan besar-besaran yang secara fundamental yang mengubah semua sistem, tatanan, dan landscape yang ada ke cara-cara baru. Akibatnya pemain yang masih menggunakan cara dan sistem lama kalah bersaing.

Dia menjelaskan, sistem pendidikan boarding yang dilaksanakan oleh PTH dipastikan pula menjadi keunggulan yang tak dimiliki oleh perguruan tinggi secara umum.

“Perguruan tinggi setidaknya hanya 25 jam tiap pekan kuliah sedangkan mahasiswa PTH 24 jam setiap hari,” ucapnya.

Sebelumnya, Ketua STAI Albayan Dr Irfan Yahya ST MSi dalam materi pengantarnya mengatakan bahwa perubahan dan perkembangan teknologi saat ini hanya lebih banyak mempengaruhi pada perangkat bukan pada substansi.

“Maka Hidayatullah sebagai suatu sistem sosial yang turut mengelola perguruan tinggi dan menjadikan Sistematika Wahyu sebagai manhaj akan terus eksis dan sanggup meraih dan menghadapi peluang dan tantangan di era distrupsi saat ini,” jelasnya.

Selain dihadiri mahasiswa dan mahasiswi STAI Albayan, stadium general tersebut turut diikuti para pimpinan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Hidayatullah se-Sulsel di sela acara Rakerwil Hidayatullah Sulsel.*/ Firmansyah

Sumber: Hidayatullah.or.id

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *