100 Kupon di Tangan Tak Menjamin Rezeki Seseorang

[ILUSTRASI oleh SKR/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id | SETIAP makhluk telah ditetapkan rezekinya oleh Allah, sesuai dengan takaran dan kadarnya masing-masing, dan tidak akan tertukar apalagi hilang.

Seorang kawan bercerita tentang pengalamannya mengikuti acara jalan santai di Kota Takalar yang diberi judul Anti Mager (Malas Gerak). Acara ini diperuntukkan bagi seluruh masyarakat umum di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

Panitia membagikan kupon undian doorprize. Hadiahnya sangat beragam, mulai dari umrah, sepeda motor, sepeda listrik, sepeda lipat, kulkas, setrika, kipas angin, dispenser, hingga peralatan masak.

Sebagai peserta, kawan saya ini juga mendapatkan kupon undian, tetapi dalam jumlah yang berbeda. Jika peserta lain hanya mendapatkan satu atau dua kupon, kawan ini mendapat dua ikat kupon, masing-masing berisi seratus kupon. Bahkan, dia sempat membagikan kupon undian itu kepada peserta lain yang belum mendapat.

Ketika waktu pengundian tiba, kawan ini masih memegang sekitar seratus kupon. Dia berpikir, “Mungkin ini adalah rezekiku,” dan dia pun fokus mendengarkan pembacaan nomor-nomor kupon.

Rasa senang dan harapan besar menggelora dalam dirinya karena peluang untuk memenangkan hadiah terasa terbuka lebar dengan banyaknya kupon yang dimiliki. Satu per satu pemenang undian diumumkan. Mereka bersorak gembira dan berjalan ke atas panggung dengan semangat. Namun, meski hadiah utama, kedua, dan ketiga telah dibagikan, nomor kuponnya belum juga keluar.

Ketika hadiah terakhir diundi, jantungnya berdegup kencang. Dia berpikir, jika tidak bisa memperoleh hadiah utama, setidaknya dia berharap mendapatkan satu dari hadiah terakhir ini. Namun, ternyata kupon yang dibawanya tidak ada satu pun yang menang.

Dia merenung sejenak dan bergumam, “Memang jika bukan rezeki, bagaimanapun usaha yang dilakukan tidak akan memperoleh apa pun. Itu bukan rezekiku, tetapi rezeki orang lain, dan Allah Maha Adil. Masya Allah.”

Kisah ini mengajarkan kita tentang konsep rezeki dalam Islam, bahwa setiap makhluk telah ditetapkan rezekinya oleh Allah, dan rezeki tersebut tidak akan tertukar. Ada beberapa hikmah dan dalil yang relevan:

Keberkahan dalam Kesabaran dan Ketulusan

Allah berfirman, “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberikan rezekinya.” (QS. Hud: 6)

Dalam hadits, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sebelum Dia menciptakan langit dan bumi lima puluh ribu tahun.” (HR. Muslim)

Penerimaan Terhadap Takdir

Allah berfirman, “Apa yang menimpa kamu dari suatu bencana maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah maafkan banyak dosa.” (QS. Asy-Syura: 30)

Rasulullah Rasulullah bersabda, “Sungguh menakjubkan keadaan orang Mukmin, karena segala urusannya baik. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, maka itu baik baginya; dan jika ia ditimpa musibah, ia bersabar, maka itu juga baik baginya.” (HR. Muslim)

Keberkahan dalam Berbagi dan Ikhlas

Firman Allah, “Dan apa saja yang kamu infakkan, maka Allah akan menggantinya, dan Dia-lah pemberi rezeki yang terbaik.” (QS. Saba: 39)

Rasulullah bersabda, “Sedekah tidak mengurangi harta. Tidak ada seorang hamba yang memberi maaf kecuali Allah akan menambah kehormatan kepadanya.” (HR. Muslim)

Dengan pemahaman ini, kita dapat lebih menerima dan bersyukur terhadap segala ketentuan rezeki yang Allah berikan, serta tetap berusaha dan berbagi dengan tulus.* (Dikisahkan oleh Abu Naqeeb kepada MCU)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *