STIS Hidayatullah Putri Gelar Mini Workshop “Belajar Menjadi Pejuang Media”

Ummulqurahidayatullah.id– Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah Putri Balikpapan kembali menggelar mini workshop bertajuk “Belajar Menjadi Pejuang Media”, Sabtu, 25 Rajab 1446 H (25/1/2025).
Kegiatan ini merupakan hasil sinergi program antara Mushida Balikpapan, STIS Hidayatullah, dan Institut Al-Aqsha (ISA).
Bertempat di Aula Kampus, Gunung Tembak, Balikpapan, acara ini diikuti oleh 21 mahasiswi dan dua ustadzah pendamping, Ustadzah Antria dan Ustadzah Qonita, yang tergabung dalam Tim Media STIS Putri.
Mini workshop ini dipandu oleh Kak Tya, seorang relawan Sahabat Al-Aqsha sekaligus asisten peneliti di Institut Al-Aqsha untuk Riset Perdamaian (ISA).
Acara berlangsung dalam tiga sesi yang dirancang untuk membekali peserta dengan wawasan dan keterampilan dalam dunia media.
Pada sesi pertama, peserta diberikan pengantar mengenai pentingnya peran media dalam menyampaikan risalah Islam di era digital.
Kak Tya mengajak peserta untuk menelusuri sejarah pemberitaan dari masa lampau hingga era modern, di mana satu konten kini dapat dikemas dalam berbagai isu yang mempengaruhi opini publik.
Sesi kedua menjadi ajang eksplorasi kreatif bagi para peserta. Mereka diberi kesempatan untuk menciptakan berbagai jenis konten media, seperti poster, infografis, video, dan puisi.
Antusiasme peserta terlihat jelas saat mereka mulai menuangkan ide dan kreativitas dalam karya mereka.
Sesi terakhir diisi dengan presentasi hasil karya peserta. Setiap kelompok atau individu memaparkan konten yang telah dibuat, kemudian mendapatkan masukan, kritik, serta arahan langsung dari Kak Tya.
Sesi ini berlangsung secara interaktif, dengan diskusi yang menggugah kesadaran peserta akan pentingnya media sebagai alat perjuangan dalam menyampaikan kebenaran.
Media Senjata Perjuangan
Di sela-sela sesi, Kak Tya juga memberikan contoh-contoh konten yang dapat dibuat serta menekankan bahwa perang di era saat ini bukan hanya terjadi di medan tempur, tetapi juga di ranah media.
“Jangan mau kalah! Apapun yang kalian miliki, hatta hanya sebuah pensil, jadikan itu sebagai senjata perjuangan kalian dalam melawan narasi yang menyesatkan,” tegasnya.
Workshop ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi para peserta, tetapi juga membangkitkan semangat mereka untuk menjadi pejuang media yang aktif menyuarakan kebenaran.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para mahasiswi STIS Putri Hidayatullah semakin terampil dalam memanfaatkan media sebagai sarana dakwah dan perjuangan.* (Irfatunazhifah02/STIS/Mushida/Media Center @Ummulqurahidayatullah)
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya