Seruan Tegas Pemimpin Umum Hidayatullah: Buru Kebaikan Ramadhan!

Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammad membagi-bagikan hadiah sajadah baru kepada jamaah Masjid Ar-Riyadh, Kampus Induk Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, 16 Ramadhan 1443 H (18/04/2022).* [Foto: SKR/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id– Bulan suci Ramadhan 1443H berakhir tidak lama lagi. Ini momentum emas bagi setiap Muslim untuk memaksimalkan ibadahnya.

Pemimpin Umum Hidayatullah, KH Abdurrahman Muhammad, berkali-kali menegaskan kepada segenap warga Hidayatullah untuk berburu kebaikan di bulan Ramadhan.

Apalagi, ia berpandangan ke depan bahwa Hidayatullah akan menghadapi berbagai ujian. Bahwa Hidayatullah pun, tambahnya, akan mengangkat pekerjaan-pekerjaan besar.

“Tidak bisa diangkat (pekerjaan-pekerjaan besar itu) kalau tidak ada keterlibatan Allah yang memberikan kebaikan-kebaikan, sehingga kita ini memiliki semangat,” ujarnya dalam ceramahnya hampir satu jam di Masjid Ar-Riyadh Kampus Induk Pesantren Hidayatullah Ummulqura, Balikpapan, Kaltim, Ramadhan 1443H ini.

Oleh karena itu, momentum Ramadhan harus terus disergap oleh warga Hidayatullah, jangan sampai dilewatkan. Semangat harus terus dipompakan. Warga Hidayatullah bukan hanya mencari, tapi harus berburu kebaikan di bulan penuh berkah ini.

“Maka cari terus, kejar, buru (kebaikan)! Ini saya pakai istilah ini, berburu kebaikan!” seruan tegas KH Abdurrahman pantauan Media Center Ummulqura (MCU) Hidayatullah di Gunung Tembak.

Di antara bentuk perburuan kebaikan di bulan Ramadhan yaitu dengan bersemangat mengikuti shalat tarawih dan tahajud berjamaah di masjid. KH Abdurrahman menegaskan, di balik kebersamaan dalam berjamaah tersebut, ada kekuatan dan kenikmatan.

Selain shalat, kebaikan lain yang harus diburu yaitu lewat berinfaq dengan memberikan yang terbaik.

“Tidak mengeluarkan dana atau uang untuk masuk celengan kecuali uang baru,” ujarnya mencontohkan salah satu bentuk infaq terbaik.

Sang Kiai mengaku, jika mendapatkan uang, maka ia memilih uang yang masih baru, lalu disisihkan untuk berinfaq.

“Biasanya kan kalau ada uang Rp 50 ribu masih diikat dari bank, ada yang baru, masih melengkat. Nah, kusimpan dulu ini,” ungkapnya bertutur dengan harapan menjadi teladan bagi warga Hidayatullah.

“Mungkin itu kecil, tapi ini berpengaruh. Berikan yang terbaik, jangan (infaq dengan uang) yang lusuh-lusuh,” ujarnya tegas tapi bernada agak guyon.

Ahad, 6 Ramadhan 1443H (08/04/2022) bakda ashar itu, warga Gunung Tembak semakin terbakar semangatnya dalam menjalani Ramadhan yang kini telah memasuki 10 hari terakhir.* (SKR/MCU)

Baca juga: Jamaah Heboh! Pemimpin Umum Hidayatullah Dikirimi Surat Misterius

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *