Prihatin Kemampuan Baca Qur’an di Indonesia, Grand MBA Giatkan Pelatihan Guru Ngaji

TOT Daurah Grand MBA Nasional.* [Ilustrasi: Hidayatullah.or.id]

Ummulqurahidayatullah.id– Kemampuan membaca Al-Quran masyarakat Muslim di Indonesia saat ini masih sangat memprihatinkan. Pelatihan guru ngaji pun digiatkan.

Seperti yang dilakukan oleh Departemen Komunikasi & Penyiaran Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah bersama Gerakan Nasional Dakwah Membaca dan Belajar Al Qur’an (Grand MBA) lewat kegiatan Training of Trainers (TOT) Daurah Muallim Grand MBA.

Disebutkan, berdasarkan data yang dihimpun Dewan Masjid Indonesia, 65% dari 230 juta jumlah pemeluk Islam belum bisa membaca Al-Quran.

“Artinya ada 151 juta orang beragama Islam di Indonesia belum bisa membaca kitab sucinya. Sebuah angka yang sangat menantang kita untuk berperan aktif dalam gerakan ini,” ujar Organizing Committee TOT Daurah Muallim Nasional 2024, Ustadz Muhdi Muhammad, S.Sos.I.

TOT ini dibuka pada Rabu, 5 Dzulhijah 1445 (12/6/2024). Digelar dalam dua tahap. Yaitu sesi materi online yang digelar selama 2 hari pada Rabu-Kamis (12-13/6/2024) dan sesi materi offline yang diagendakan selama 3 hari (25-27/6/2024).

Pelatihan ini bertempat di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah, Jalan Cipinang Cempedak, Otista, Polonia, Jatinegara, Jakarta.

Ustadz Muhdi mengatakan, kegiatan ini digelar untuk melahirkan lebih banyak sumber daya muallim Al Qur’an dalam rangka membangun peradaban Islam.

Peradaban Islam yang mulia hanya akan terbangun jika masyarakat ini terbimbing dan terpimpin di bawah naungan Al-Qur’an.

Karena itu, kata Muhdi, untuk menegakkan peradaban Islam, maka gerakan dakwah untuk mendekatkan masyarakat kepada Al-Quran harus menjadi prioritas.

“Jika kita masih menahan potensi yang kita miliki untuk dikerahkan dalam gerakan ini, maka kita akan kehilangan momentum penting sebagai bagian dari gerakan membangun peradaban Islam,” kata Muhdi, dalam keterangannya kepada hidayatullah.or.id, Kamis, 6 Dzulhijah 1445 (13/6/2024).

Namun demikian, agar program besar ini dapat berjalan dengan baik, maka perlu disusun tahapan-tahapan dan dipersiapkan seperangkat instrumen yang tepat.

Langkah yang paling penting dari program ini adalah mempersiapkan para guru atau muallim handal. Yaitu yang memiliki kesiapan sepenuhnya untuk hadir di tengah-tengah masyarakat dalam rangka mendekatkan mereka kepada Al-Qur`an.

“Muallim yang handal tidak hanya menguasai materi dan metode yang akan diajarkan, akan tetapi ingin mengikuti Nabi, hadir dengan teladan, peduli dan amat menginginkan masyarakat Muslim di negeri ini mendapatkan rahmat, petunjuk dan naungan dari Al-Qur`anul karim,” ujarnya.

Karena itu, ia menjelaskan, TOT Daurah Muallim Grand MBA dirancang untuk standardisasi kompetensi muallim, di mana metode dan model gerakan ini dengan sistematis.

Daurah Muallim Grand MBA ingin mengantarkan calon muallim menjadi muallim yang memiliki kecakapan dan penguasaan materi secara utuh.* (YBH/Hidayatullah.or.id/MCU)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *