Posisi Strategis Sakinah Grup & Masjid Ar-Riyadh “Terinspirasi” Dakwah Wali Songo

Sakinah Mart (kiri) bersebelahan dengan Masjid Ar-Riyadh (kanan) di Ponpes Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan.* [Foto: SKR/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id– Mengawali awal tahun 2025 Masehi, Sakinah Grup Balikpapan mengadakan acara silaturahim dan ngobrol soal ekonomi keumatan.

Acara ini dihadiri oleh seluruh manajemen dan karyawan Sakinah Mart dan Sakinah Food.

Tampak hadir pula, tamu undangan Habib Lukman Hakim Al-Aththas, Lc. anggota Dewan Murabbi Wilayah (DMW) Hidayatullah Kalimantan Timur yang didapuk sebagai pembicara berbagi motivasi dan nasihat kebaikan.

Dalam taushiyahnya, habib yang juga Ketua Bidang Dakwah dan Pelayanan Umat Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan itu menyampaikan peran strategis Sakinah Grup sebagai support system ketahanan dan pengembangan dakwah Islam.

Terlebih menurutnya di era akhir zaman, dimana tak sedikit manusia yang mulai abai dengan perkara syubhat dan soal apa yang masuk ke dalam perut seseorang.

“Secara khusus Allah memuji orang-orang yang giat usaha berdagang tapi tidak terlalaikan dari ibadah mengingat Allah,” ucapnya menguatkan dengan ayat al-Qur’an, Kamis, 2 Rajab 1446 H (2/1/2025) itu di Ponpes Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Dalil yang dimaksud tak lain adalah; “Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah dan (dari) mendirikan shalat dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.” (Al-Qur’an Surat An-Nur [24]: 37).

Dalam kisah, lanjutnya, diceritakan seorang alim yang pernah diminta untuk menulis kitab tentang zuhud dalam pandangan agama. Uniknya, sang alim justru mengarang tulisan tentang praktik bisnis atau jual beli lalu diberi judul “al-Amwal”.

Spontan, orang-orang bereaksi seolah sudah kena “prank” oleh ulama tersebut. Namun hal itu dijawab bahwa jika harta berada di tangan seorang Muslim dan dikelola dengan sesuai syariah maka itulah zuhud yang sebenarnya. Sebab wujud ilmu itu diamalkan dalam praktik.

“Jadi mengelola harta sesuai agama itulah zuhud. Berusaha menjadi pelaku perniagaan yang selaras dengan agama, itulah zuhud yang diperintahkan. Zuhud bukanlah soal suka atau tidak suka terhadap harta,” jelas Habib Lukman, yang juga pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Hidayatullah Balikpapan.

Silaturahim manajemen Sakinah Group di Sakinah Food, Ponpes Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kamis, 2 Rajab 1446 H (2/1/2025).* [Foto: Istimewa/Sakinah/MCU]

Dalam obrolan santai namun serius itu, Habib Lukman lalu menceritakan cara berdakwah Wali Songo di Jawa yang disebutnya begitu apik memadukan antara perkara ibadah dan urusan muamalah.

Hal itu terangnya tercermin dari posisi masjid yang kerap tak jauh dari lokasi dengan alun-alun tempat masyarakat berkumpul.

“Itu menunjukkan kaum Muslimin tidak lepas dari masjid dan perdagangan, dari ibadah dan muamalah. Semuanya saling terkait satu dengan lainnya,” terangnya lagi.

“Jadi mungkin saja, posisi Masjid Ar-Riyadh dan Sakinah Mart dan Sakinah Food ini terinspirasi dengan pola dakwah Wali Songo dahulu,” ucapnya mengajak berpikir positif.

Untuk diketahui, saat ini Sakinah Grup telah memiliki dua unit usaha. Sakinah Mart sebagai toko retail yang melayani kebutuhan sehari-hari warga sekitar dan Sakinah Food yang khusus sebagai “café” dan pelayanan jajan santri.* (Abu Jaulah/MCU)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *