Pemimpin Umum Hidayatullah Imbau Terus Berjuang “seperti Laba-laba”

Pemimpin Umum Hidayatullah pada acara pembukaan Rapat Laporan Semester 1 YPPH Balikpapan di Gunung Tembak, Jumat, 6 Muharram 1446 H (12/7/2024).* [Foto: Mutawally/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id– Jalan dakwah yang terjal dan penuh dengan tantangan membutuhkan munajat tanpa putus dan kesungguhan berjuang tiada henti.

Hal itu disampaikan oleh Pemimpin Umum Hidayatullah, KH Abdurrahman Muhammad, di hadapan puluhan pengurus dan fungsionaris Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan beberapa waktu lalu.

Pemimpin Umum Hidayatullah memaparkan ilustrasi untuk menggambarkan bagaimana kesungguhan berjuang tanpa henti. Yakni, seperti seekor laba-laba dalam membuat sarang dan mencari makan.

“Jadi pasang diri, Pak! Pasang badan di lapangan, seperti laba-laba memasang badan,” ucapnya mengawali permisalan semangat orang beriman yang pantang menyerah.

Menurut dai yang sudah puluhan tahun berdakwah di berbagai daerah itu, laba-laba adalah salah satu hewan unik ciptaan Allah yang punya semangat pantang menyerah. “Ia baru dapat makan dari sarang yang dibuatnya, itupun makanannya (serangga) yang terbang,” lanjutnya.

Selain itu, keunikan lainnya adalah cara laba-laba membuat rumah atau sarang. “Mana ada sarang laba-laba yang tersembunyi? Di tempat terbuka itu dibikin dan bikinnya itu setengah mati,” ujarnya menceritakan yang pernah dilihatnya.

Ustadz Abdurrahman mengaku sudah lama memperhatikan serangga jenis buku-buku (arthropoda) tersebut.

“Saya sudah lihat, perhatikan. Bukan main, lari naik baru dia buang dirinya, (jadilah) satu benang. Setelah itu, lari lagi naik kemudian dia buang lagi dirinya, (jadi) dua benang. Begitu seterusnya. Setelah itu ada jalan, baru mulai dianyam (benang-benang) itu (menjadi sarang). Bagus dilihat itu,” tuturnya.

Tapi bagaimana jika sarang itu rusak atau kena gangguan? Itulah perjuangan hewan laba-laba tersebut. Apalagi Al-Qur’an menyebut sejak awal bahwa rumah atau perlindungan yang paling lemah adalah rumah laba-laba itu sendiri.

Tentu tidak mudah. Tapi itulah ujian kesungguhan dan perjuangan. “Tidak ada itu putus asa. Diulang lagi bikin sarangnya. Begitu terus,” imbuhnya.

Terakhir, dalam kesempatan Rapat Evaluasi Program Kerja Semester I Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah (YPPH) Balikpapan (13/7/2024) tersebut, Pemimpin Umum Hidayatullah mengungkap bahwa sesungguhnya inilah munasabah atau kesesuaian hikmah Surah Al-Ankabut yang diakhiri dengan ayat tentang jihad dan perjuangan tanpa henti.

“Saya bilang wah ini munasabahnya Surah Al-Ankabut dengan akhir surah, walladzina jahadu fina lanahdiyannahum subulana, wa innallaha lama’al mushinin,” pungkasnya dengan membacakan ayat ke-69 dari Surah Al-Ankabut (Laba-laba) itu.

Terjemah ayat tersebut adalah: “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik,” (Al-Ankabut [29]: 69).* (Abu Jaulah/MCU)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *