Pegiat Pendidikan Hidayatullah se-Indonesia Kunjungi Puskurjar Kemendikbudristek

Kunjungan Ketua-ketua Departemen Pendidikan DPW Hidayatullah di Puskurjar Kemendikbudristek RI di Jakarta, Senin, 9 Sya’ban 1445 H (19/1/2024).* [Foto: Istimewa/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id– Puluhan Ketua Departemen Pendidikan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah se-Indonesia berkunjung ke Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.

Kantor Puskurjar Kemendikbudristek itu beralamat di Jalan Gardu, Srengseng Sawah, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

Kegiatan pada Senin, 9 Sya’ban 1445 H (19/1/2024) itu berlangsung di sela Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pendidikan Hidayatullah.

Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Ketua Departemen Dikdasmen DPP Hidayatullah, Ustadz Dr. Nanang Nurpatria.

Rombongan pegiat pendidikan Hidayatullah itu disambut hangat oleh Sujatmiko, S.Si. (Ketua Bidang Pengembang Teknologi Pembelajaran) dan Dr. Erisda Eka Putra, S.Pd., M.Si. (Ketua Bidang Pengembang Kurikulum) mewakili Drs. Zulfikri, M.Ed. (Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran).

Dalam sambutan, Ustadz Nanang menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan para peserta Rakornas Pendidikan Hidayatullah.

Di antaranya, selain silaturahim, adalah mengenal lebih jauh tahapan pembahasan kurikulum pendidikan serta alur penetapan kurikulum hingga digunakan secara nasional.

Menanggapi itu, Sujatmiko menjelaskan, penggunaan kurikulum melewati proses pembahasan yang tidak singkat. Tidak mudah menetapkannya. Hingga memakan waktu yang panjang. Meski diakui selalu ada tantangan dan tanggapan dari masyarakat setelah itu.

“Nasi Padang belum tentu disuka oleh milenial. Sebagaimana tidak semua orang juga suka makan nasi kebuli,” jelas Sujatmiko sambil memberi ilustrasi.

Menurutnya, semua kurikulum itu punya keunggulan masing-masing. Cuma setiap waktu dibutuhkan penyesuaian sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman.

“Kalau ada keluaran smartphone terbaru biasanya orang senang. Tapi kalau ada kurikulum baru biasanya macam-macam responnya. Kenapa bisa beda?” ungkapnya menceritakan tantangan yang dihadapi oleh Puskurjar.

Tak terasa diskusi berlangsung hingga tengah hari. Para peserta Rakornas tampak antusias dengan diskusi dan tanya jawab yang ada.

Usai shalat berjamaah di Masjid Miftahul Ulum, PPPPTK Bahasa, rombongan peserta Rakornas lalu pamit dan melanjutkan perjalanan ke Kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, di bilangan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur.

“Alhamdulillah, kunjungan yang luar biasa, menambah wawasan dan ilmu bermanfaat,” ucap Ustadz Ismail Zalukhu, peserta asal Bangka Belitung yang didaulat sebagai ketua angkatan untuk kegiatan kali ini.* (Abu Jaulah/MCU)

Baca juga: Rakornas Pendidikan Hidayatullah 2024: Perkuat Standardisasi untuk Pendidikan Unggul

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *