Mengharukan! Ketegaran Istri Pendiri Hidayatullah yang Lagi Sakit

Ummulqurahidayatullah.id | HARI Ahad (31/3/2024) itu rasanya begitu istimewa. Selain karena baru saja mengikuti taklim terakhir di bulan Ramadhan 1445 H, juga ada hal yang amat membekas di benak kami sesaat usai kegiatan di Ponpes Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan.
Saat hendak beranjak pulang, kami mendapati Ibunda Hj Rusmala Dewi, salah seorang santri awal Hidayatullah, yang juga istri Ustadz Hasyim HS, sedang duduk bercengkerama dengan salah seorang ustadzah. Berniat pamit, maka kami hampiri mereka berdua.
Rupanya itu adalah kesempatan yang Allah berikan agar kami mendapatkan pelajaran hidup yang luar biasa.
Setelah menjelaskan kondisi Ustadz Hasyim (Pendiri Hidayatullah) yang diuji sakit sejak Ramadhan tahun lalu, Ibunda Rusmala kemudian menuturkan, betapa luar biasanya Ramadhan kali ini baginya.
“Bahagia rasanya ibu melihat ustadz-ustadz pembimbing yang masih bisa ke masjid, ikut shalat tarawih dan lail berjamaah, bisa ikut iktikaf juga. Dulu, sebelum Bapak (Ustadz Hasyim) sakit, Bapak paling antusias menyambut Ramadhan. Bahkan waktunya lebih banyak dihabiskan di Masjid (Ar-Riyadh) daripada di rumah. Ramadhan kali ini rasanya luar biasa, bahagia sekaligus sedih.”
Ibunda Rusmala kemudian terdiam sejenak dan nampak air mata mulai membasahi matanya. Saat kami mencoba menguatkan hatinya, Ibunda Rusmala mengungkapkan, bahwa setiap kali ia merasa sedih melihat kondisi sang suami tercinta, ia selalu mengalihkan kepada hal-hal positif seperti mengikuti kajian atau taklim online. Ibunda Rusmala sebisa mungkin tidak menampakkan kesedihan di depan suaminya, ia tidak ingin sang suami kepikiran dan bertambah sakit.
“Setiap kali ibu merasa sedih, selalu ibu bilang ke diri sendiri ‘Kamu ini disayang Allah, Rus. Kamu mau naik level makanya ujianmu makin berat, hanya saja kamu ndak sadar kalau Allah lagi sayang-sayangnya sama kamu’. Begitu cara ibu membesarkan hati.”
Matanya menerawang menatap kubah Masjid Ar-Riyadh di kejauhan. Meskipun diuji demikian, tidak lantas mengurangi kesyukuran beliau kepada Allah.
“Ibu bersyukur sekali, meski bapak sakit tapi Alhamdulillah Allah anugerahkan ibu anak dan menantu yang peka dan peduli dengan kondisi kami. Ibu ini hanya diuji suami yang sakit, ibu tengok Kak Hindong (istri almarhum Ustadz Manshur Salbu), luar biasa ujiannya. Suaminya, anak perempuan kesayangannya, duluan dipanggil Allah, sekarang anak bungsunya pun diuji sakit, ujian ibu ini rasanya belum ada apa-apanya.”
Terik matahari pagi menjelang siang itu rasanya disejukkan oleh kata-kata beliau. Sembari beranjak pulang, ia menyempatkan diri berhenti dan menengok galeri foto-foto bersejarah Hidayatullah di pintu masuk aula Prasmanan, tempat taklim rutin ummahat.
“Masya Allah, gagahnya bapak di,sini,” ujarnya sembari menunjuk foto sang suami, binar cintanya menguar melalui tatapannya.
“Kalian bersyukur punya suami masih sehat-sehat. Baik-baik sama suami kalian. Kita ini setelah Allah, maka tumpuan kita adalah suami, kalau mereka sakit, rasanya hilang separuh kekuatan,” tutupnya sebelum berlalu meninggalkan kami yang masih meresapi nasihat ibunda.* (Ema Nahdhah/MCU)
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya