Kisah Takmir Masjid, Sedih Kucing Kesayangannya Harus Dioperasi Caesar [1]

JAKARTA | SETIAP ada momen pernikahan mubarak, semua merasa senang dan bahagia. Tapi terkadang menyisakan baper dan galau bagi sebagian yang lain.
Ada seorang bujang di Masjid Baitul Karim, Jakarta, umurnya sudah lebih dari cukup untuk menikah. Ada beberapa rekannya menikah hari itu, Ahad (05/09/2021). Yaitu Mansur di Kendari (Sulawesi Tenggara), Darwin di Gunung Tembak, Balikpapan (Kaltim), dan Azim di Depok, Jawa Barat.
Biasanya bujang itu ceria, rajin adzan dan membersihkan masjid.
Hari itu dia nampak lesu, diam dan diam. Bersandar di tiang belakang masjid.
Saya berpikir dalam hati, “Mungkin lagi galau, baper, dan sedih hatinya ditinggal temannya menikah.”
Kemudian saya coba dekati.
“Kenapa tidak adzan tadi?”
“Saya lagi sedih, Ustadz!”jawabnya singkat, datar, dan tanpa melihat yang bertanya, menatap kosong ke depan.
“Kenapa? Gara-gara teman-teman sudah nikah duluan?” tanya saya sebagaimana pikiran dalam hati.
“Bukan, Ustadz!” jawabnya masih singkat tapi sudah menoleh.
“Terus kenapa?”
“Saya sedih, Ustadz, kucing saya melahirkan tapi (anaknya) sungsang. Sejak kemarin keluar kakinya duluan dan sampai sekarang belum keluar. Kasihan sekali!” jawabnya dengan pilu dan memang sedih.
Saya kaget, mau ketawa karena lucu tapi sedih juga. Sebab pengakuannya di luar dugaan dan memang muadzin ini penyayang kucing. Ada kucing anggora yang selama ini dia pelihara.
“Terus, antum sudah usaha bagaimana?”
“Saya sudah urut-urut dan tarik-tarik tapi belum juga keluar (bayi kucingnya). Kayaknya induknya sudah lemas dan tidak kuat mengejan,” jawabnya masih dengan nada sedih.
“Terus bagaimana, apa yang bisa dibantu?” tanya saya dan mendadak jadi ikut panik.
“Saya sudah hubungi dokter hewan. Tapi ini hari Ahad, banyak yang tutup. Ada yang buka praktik tapi tidak melayani operasi caesar untuk kucing.”
“Operasi caesar kucing?” tanya saya tambah kaget dan heran.
“Sepertinya harus dioperasi caesar, Ustadz!”
“Allahu Akbar. Laa haula wa laa quwwata illa billah!”
“Coba terus dibacakan shalawat dan istighfar sambil diurut-urut perut induknya. Semoga Allah memudahkan proses kelahiran kucing antum.”
Sampai Ahad sore itu, proses persalinan anak kucing anggora itu belum berhasil. Kemungkinan ada 3 ekor anak di perutnya.
“Mohon doa teman-teman semua. Ini serius!”* (Abdul Ghofar Hadi/Bersambung)
1 Response
[…] Sambungan dari kisah pertama […]