Khutbah Idul Fitri, Pemimpin Umum Hidayatullah Ingatkan Kondisi Palestina
Ummulqurahidayatullah.id- Pemimpin Umum Hidayatullah, KH. Abdurrahman Muhammad, menjadi khatib Idul Fitri di Masjid Ar-Riyadh Kampus Induk Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Rabu, 1 Syawal 1445 H (10/4/2024) pagi.
Diikuti oleh ribuan jamaah, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, Muslimin dan Muslimat, shalat Idul Fitri diimami oleh Imam Besar Masjid Ar-Riyadh, Ustadz Muhammad Baharun Musaddad Alhafizh.
Suasana ibadah berjalan dengan khidmat dan khusyuk.
Sebelum pelaksanaan ibadah, sambutan Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud disampaikan oleh petugas DKM Ar-Riyadh, Ustadz Fathun Qorib.
Dalam khutbahnya Pemimpin Umum Hidayatullah mengajak mau Muslimin agar selalu bersyukur.
“Patut kita syukuri karena apa yang kita rasakan pada Idul Fitri ini karena tidak halnya dengan saudara kita di Palestina,” ucapnya yang berdiri di atas mimbar sembari memegang tongkat.
“Kebahagiaan kita terpancarkan pada takbiran malam tadi, dan terlihat dengan pakaian baru kita, kendaraan baru, dan makan yang telah tersedia,” tambahnya.
Sementara itu, tambahnya, warga Palestina belum tentu merasakan apa yang dirasakan umat Muslim di belahan negeri lainnya. Rakyat Palestina belum tentu tahu apakah bisa makan seusai melaksanakan shalat Idul Fitri.
“Saudara-saudara kita di Palestina juga merasakan hal serupa akan tetapi mereka belum tentu memiliki makanan setelah pulang dari shalat,” ujarnya.
Pada sisi lain, Pemimpin Umum Hidayatullah salut terhadap warga Palestina. Sebab, meskipun menghadapi ujian yang sangat berat, namun iman dan ketauhidan mereka senantiasa terjaga.
“Mereka masih bersyukur, dengan ujian yang mereka dapat, imannya, ketauhidannya masih terjaga,” pungkasnya.* (Abana/MCU)
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru Muhammaddarrasullah!
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya