Ketum DPP Hidayatullah: Pendidikan yang Paling Utama Berbasis Karakter & Tauhid

Ustadz Nashirul Haq, Pembina Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah (YPPH) Balikpapan yang juga Ketua Umum DPP Hidayatullah, pada pada penutupan Raker 2024 YPPH Balikpapan di Gunung Tembak, Selasa, 5 Rajab 1445 H (16/1/2024).* [Foto: Mutawally/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id– Peningkatan kualitas pendidikan dan pengkaderan digarisbawahi oleh Ustadz Nashirul Haq, Pembina Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah (YPPH) Balikpapan, dalam Rapat Pleno Laporan Akhir Tahun 2023 dan Program Kerja 2024 YPPH Balikpapan, baru-baru ini.

Sesuai kata peribahasa, ada gula ada semut. Kunci kesuksesan pendidikan adalah peningkatan kualitas itu sendiri.

“Kualitas itulah yang akan menambah kuantitasnya, dan memang semut itu akan datang kalau ada gula,” ungkap ustadz yang kini diamanahi periode kedua sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah.

Menurutnya, tak dipungkiri jika ada pendidikan yang gratis, murah, dan berkualitas maka itulah pendidikan yang dicari sekarang ini. Tapi lanjutnya, pendidikan yang dicari sekarang ini tak semata-mata karena pendidikan itu murah apalagi gratis.

“Tapi kalau ada yang berkualitas, mahal pun tetap dicari. Bahkan orang yang tidak mampu (secara ekonomi) pun akan mencari beasiswa agar bisa masuk ke sana. Jadi itu karena kualitasnya,” ucap Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Hidayatullah periode pertama lalu.

Istimewanya, Ustadz Nashirul menilai pendidikan Hidayatullah sudah memiliki nilai keunggulan tersebut.

“Pendidikan berbasis karakter, itulah yang kita tawarkan, Pendidikan Berbasis Tauhid (PIBT). Keimanannya, akhlaknya, ibadahnya. Itulah yang paling utama. Itulah manusia yang paling dicari saat sekarang ini,” jelasnya panjang lebar soal kualitas kurikulum PIBT.

Ustadz yang juga anggota Dewan Pertimbangan (Wantim) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini mengingatkan untuk tidak berhenti meningkatkan kualitas pendidikan. Khusus pendidikan berbasis pesantren, maka kultur pesantren hendaknya tetap menjadi ciri dominan dalam kualitas pendidikan.

“Keunggulan akademik ini banyak tapi kita harus tonjolkan yang relevan dengan pesantren. Tahfizh (al-Qur’an) misalnya. Bukan itu saja, pesantren juga identik dengan bahasa (asing), paling tidak bahasa Arablah dengan sistem pembelajaran yang menyenangkan,” pungkasnya memotivasi, Selasa, 5 Rajab 1445 H (16/1/2024).

Diketahui, Rapat Pleno itu diikuti lima bidang di bawah YPPH (Sekretariat, Bendahara, Bidang I, Bidang II, dan Bidang III), serta belasan yayasan mandiri yang dinaungi YPPH Balikpapan.

Rapat Pleno YPPH Balikpapan ini mengusung tema “Konsolidasi Jati Diri, Organisasi, dan Wawasan Menuju Terwujudnya Standardisasi, Sentralisasi, dan Integrasi Sistemik”.* (Abu Jaulah/MCU)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *