Ketua DMP Hidayatullah: Waktu adalah Amanah untuk Beribadah dan Berkarya

Ketua Dewan Murabbi Pusat, Ustadz Tasyrif Amin dalam Pembukaan Rakornas dan Pembekalan Dewan Murabbi Hidayatullah (05/02/2022).

Ummulqurahidayatullah.id– Pergantian waktu adalah sebuah kepastian. Hari-hari yang telah berlalu tak akan pernah kembali, dan masa depan pasti akan datang. Awal tahun baru Masehi (1/1/2025) bertepatan dengan 1 Rajab 1446 Hijriyah, Rabu ini.

Ketua Dewan Murabbi Pusat Hidayatullah, Ustadz Dr. Tasyrif Amin, M.Pd., menyampaikan, perjalanan waktu adalah sunatullah.

Perjalanan waktu menjadi pengingat bagi setiap insan untuk terus bermuhasabah dan melangkah lebih baik.

“Waktu dalam perspektif Islam adalah ibadah, waktu adalah untuk berkarya. Siapa yang menjalani waktu tanpa ibadah dan karya, maka dia termasuk orang yang merugi,” ujar Ustadz Tasyrif dalam wawancara eksklusif dengan awak Media Center @Ummulqurahidayatullah penghujung tahun kemarin (30/12/2024).

“Kecuali mereka yang beriman, beramal saleh, dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran,” tambahnya merujuk pada makna mendalam dari Surah Al-‘Asr.

Pergantian tahun, menurut Dr. Tasyrif Amin, sebuah momen penting untuk menilai diri.

“Akhir tahun adalah saatnya bermuhasabah, melihat perjalanan hidup selama setahun terakhir. Sudahkah kita lebih baik dalam ibadah? Sudahkah karya-karya kita bermanfaat bagi umat?”

Muhasabah, lanjutnya, adalah pintu untuk tekad baru. Sedangkan awal tahun menjadi peluang untuk menetapkan visi yang lebih besar.

“Maju dalam ibadah berarti lebih dekat kepada Allah. Berkembang dalam karya berarti memberi kontribusi lebih besar dalam membangun peradaban Islam. Inilah inti dari sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam: Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin,” urainya.

Pesan ini mengingatkan bahwa waktu adalah amanah. Setiap detik yang berlalu adalah peluang untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dan meninggalkan jejak kebaikan di dunia.

Sebuah panggilan untuk kembali kepada ketaatan, memupuk ibadah, dan menghadirkan karya-karya yang mencerahkan.

Pergantian tahun ini, mari jadikan muhasabah sebagai cermin perjalanan hidup, dan tekad baru sebagai kompas untuk melangkah ke depan.

“Karena dalam setiap ibadah dan karya yang tulus, ada doa yang terucap untuk membangun peradaban Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” tutupnya.* (Herim/MCU)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *